10 Hal yang Bisa Sebabkan Ibu Hamil Alami Preeklampsia

4 Mei 2019 12:05 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hipertensi sebagai salah satu ciri dari preeklampsia Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Hipertensi sebagai salah satu ciri dari preeklampsia Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Preeklampsia didefinisikan sebagai hipertensi yang baru terjadi pada kehamilan atau di atas usia kehamilan 20 minggu, disertai adanya gangguan organ. Demikian seperti dikutip dari Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) 2016.
ADVERTISEMENT
Anda juga perlu cermat, Moms, bila yang terjadi hipertensi saja maka tidak dapat dikatakan kalau Anda mengalami preeklampsia, sebab harus juga disertai gangguan organ spesifik akibat preeklampsia tersebut.
Penyebab utama preeklampsia belum diketahui secara pasti. Sebagian ahli menyebut karena adanya disfungsi pada plasenta, sebagai organ penerima suplai darah dan nutrisi dari ibu ke bayi di dalam kandungan.
Ilustrasi ibu hamil dengan preeklampsia. Foto: Shutterstock
Adapun faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko ibu hamil mengalami preeklampsia, di antaranya:
1. Peningkatan risiko preeklampsia terjadi hampir dua kali lipat pada wanita hamil berusia 40 tahun atau lebih baik pada primipara (ibu yang melahirkan untuk pertama kalinya) maupun multipara (ibu yang pernah melahirkan dua kali atau lebih).
2. Kehamilan pertama oleh pasangan baru juga termasuk faktor risiko, karena risiko bisa meningkat pada wanita yang memiliki paparan rendah terhadap sperma.
ADVERTISEMENT
3. Jarak kehamilan terlalu jauh, menunjukkan bahwa wanita multipara dengan jarak kehamilan sebelumnya 10 tahun atau lebih berisiko preeklampsia hampir sama dengan nulipara (perempuan yang pernah melahirkan, tapi bayinya tidak hidup).
Preeklampsia pada ibu hamil. Foto: Shutter Stock
4. Pernah mengalami preeklampsia sebelumnya merupakan faktor utama, bahkan berkaitan dengan tingginya kejadian preeklampsia berat, preeklampsia onset dini, dan dampak perinatal yang buruk.
5. Adanya riwayat keluarga preeklampsia juga meningkatkan risiko calon ibu mengalaminya.
6. Kehamilan kembar meningkatkan risiko hingga tiga kali lipat.
7. Kehamilan setelah inseminasi donor sperma, donor oosit atau donor embrio juga dikatakan sebagai faktor risiko. Satu hipotesis yang populer penyebab preeklampsia adalah maladaptasi imun, yaitu interaksi imun abnormal antara janin dan ibu.
8. Obesitas sebelum hamil meningkatkan risiko preeklampsia sebanyak 2, 47 kali lipat, sedangkan wanita dengan IMT sebelum hamil > 35 dibandingkan dengan IMT 19-27 berisiko preeklampsia 4 kali lipat.
ADVERTISEMENT
9. Kemungkinan preeklampsia meningkat hampir 4 kali lipat bila calon ibu mengalami diabetes sebelum hamil.
10. Menderita penyakit tertentu seperti sakit ginjal, sindrom antifosfolipid, dan hipertensi kronik.
---------------------------------------------
Masih ada artikel-artikel seputar preeklampsia yang kumparanMOM siapkan untuk Anda. Agar betul-betul paham, yuk baca habis semuanya!