Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Cokelat dan permen mungkin jadi salah satu makanan kesukaan anak . Bahkan saking sukanya, bisa jadi tiap kali Anda dan si kecil pergi berbelanja, ia akan meminta untuk dibelikan.
ADVERTISEMENT
Meski konsumsi makanan manis sah-sah saja, namun tetap ada aturannya, Moms. Segala sesuatu yang berlebihan tentunya tidak baik, apalagi si kecil yang masih dalam proses tumbuh kembang.
Elizabeth Hartney, BSc., MSc., MA, PhD, selaku psikolog, profesor dan Director of the Centre for Health Leadership and Research di Royal Roads University, Kanada, menjelaskan pada laman Very Well Family. Menurutnya bila anak terlalu sering makan makanan manis bisa mengalami sugar addiction atau kecanduan gula.
Lalu, si kecil punya potensi yang membahayakan baik fisik maupun psikologis anak, seperti:
Malnutrisi
Mungkin selama ini yang Anda tahu bahwa bila seseorang mengkonsumsi gula secara berlebih justru akan menaikan bobot berat badannya. Namun nyatanya, anak yang kelebihan berat badan juga bisa mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi, Moms.
ADVERTISEMENT
Kok bisa? Ya, malnutrisi dapat terjadi ketika seorang anak tidak mendapatkan cukup atau terlalu banyak nutrisi tertentu. Meski tak bisa ditampik, gula merupakan salah satu sumber energi, namun itu saja tak cukup. Anak tetap harus mendapatkan asupan protein, lemak, vitamin, dan mineral, untuk melengkapi kebutuhan gizinya.
Gigi Rusak
Ya Moms, kerusakan gigi pada gigi anak bisa disebabkan atau diperparah karena konsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula terlalu tinggi. Jadi, makan permen atau minuman soda yang terlalu sering dapat meningkatkan risiko anak mengalami kerusakan gigi dan penyakit gusi.
Dampaknya, gigi anak bisa bolong sehingga harus ditambal atau bahkan yang terparah ia harus kehilangan giginya. Untuk itu, pastikan anak selalu menjaga kebersihan mulut dengan rutin menyikat gigi 2 kali sehari dan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.
ADVERTISEMENT
Kerugian dari Sisi Psikologis
Terlalu sering makan makanan manis juga dapat merugikan dari sisi psikologis anak , lho. Ada sebuah studi yang meneliti jumlah konsumsi permen harian anak usia 10 tahun. Hasilnya menunjukkan 70 persen orang dewasa yang melakukan kekerasan gemar makan permen setiap hari saat masih kecil.
Para peneliti juga berspekulasi bahwa kejadian ini dikarenakan orang tua mereka menggunakan permen untuk mengendalikan perilaku anak-anak saat mereka ingin mendapatkan sesuatu. Lalu ditambah, permen juga mengandung zat tertentu yang mempengaruhi sikapnya ketika dewasa. Meski begitu, penelitian ini juga perlu dikaji lebih lanjut.