Cara Hadapi Anak yang Tak Mau Lepas dari Gadget

29 Desember 2019 8:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak Main Gadget Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Anak Main Gadget Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Melihat anak yang sibuk dengan handphone, rasanya kesal dan jengkel ya, Moms? Bukanya aktif bermain di luar ruangan, si kecil justru duduk terpaku menatap layar gawai di genggamannya. Mungkin juga ia sampai lupa makan karena terlalu asyik, hingga tidak menghiraukan orang-orang yang ada di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Bila sudah begini, tak sedikit orang tua yang memaksa mengambil gawai si kecil. Lalu respon anak juga bermacam-macam, mulai dari menerima atau justru marah. Nah, bila anak menangis karena tak mau lepas dari gadget, bagaimana menghadapinya? Katarina Ira Puspita, M.Psi selaku psikolog anak memberikan tipsnya, Moms.
com-Ilustrasi anak sedang asik bermain gadget. Foto: Shutterstock
Menurutnya, bila anak menangis karena gawainya diambil, tidak apa-apa dan biarkan saja si kecil menangis.
“Kalau anaknya tidak bisa lepas (dari gadget) maka bisa jadi sudah addict, maka kontrol dan konsistensi dari orang tua sangat penting,” katanya saat ditemui kumparanMOM belum lama ini.
Ya Moms, jadi ketika si kecil merengek, Anda jangan sampai goyah. Biarkan dulu anak menangis karena yang Anda lakukan demi kebaikan dirinya. Setelah itu, untuk sementara waktu jangan biarkan anak bertemu dengan gawainnya. Mungkin ini terdengar sulit, namun perlu diketahui, anak protes karena keasyikannya itu baru saja terenggut. Karena itu, tidak berhenti di situ. Alias Anda perlu memberi keseruan yang lain.
ADVERTISEMENT
“Kadang diambil gadget-nya tapi orang tua tidak mau menemani main. Jadi tidak dikasih alternatif mainan, kalau misalnya orang tua ajak main ke playground, pasti anak bisa lebih ke-distract,” tambahnya.
Penggunaan gadget pada anak. Foto: Shutterstock
Ya Moms, Sebagai ganti karena anak sudah tidak menggunakan gadget, Anda harus mengajaknya bermain bersama. Misalnya mengajak si kecil melakukan aktivitas fisik atau physical play, yang melibatkan motorik kasar dan halus, Moms. Seperti menari, berlari, memanjat, melompat, melukis, mendayung dan sebagainya.
Alasannya karena physical play punya banyak manfaat, selain pengalih dari gadget, manfaat lainnya yaitu mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan jantung, membuat tulang dan ototnya lebih kuat lalu mampu meningkatkan perhatian, konsentrasi dan memori si kecil. Kemudian, anak juga akan merasa percaya diri, toleran terhadap stres, hingga meningkatkan hormon endorfin.
ADVERTISEMENT
Tapi ingat, masih menurut Katarina, orang tua juga harus berada di dalam kegiatan tersebut dan tidak hanya menyuruh anak saja untuk melakukannya, namun juga terlibat serta memberikan contoh. Artinya, bukan dengan memperlihatkan pada anak, bahwa Anda juga asyik dengan ponsel Anda sendiri.