3 Faktor yang Bisa Memengaruhi Perkembangan Otak Janin

2 Januari 2020 14:26 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
janin. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
janin. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Perkembangan otak janin merupakan salah satu fase paling penting selama si kecil berada di dalam kandungan. Tak hanya menjadi pusat saraf yang mengatur detak jantung, ritme napas, dan aktivitas vital lainnya, otak juga menjadi pusat ingatan dan proses berpikir bayi.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, Anda harus benar-benar memerhatikan asupan yang dikonsumsi agar otak janin tumbuh dengan sehat. Namun sayangnya, dalam beberapa kasus, beberapa bayi lahir dengan otak yang tidak sempurna, Moms.
Dilansir Very Well Family, berikut adalah 3 faktor yang bisa memengaruhi perkembangan otaknya.
Ilustrasi janin. Foto: Shutterstock
Infeksi
Secara keseluruhan, infeksi dapat menimbulkan risiko tumbuh kembang otak janin, misalnya infeksi yang disebabkan toksoplasmosis, infeksi menular seksual, cytomegalovirus, dan masih banyak lagi.
Stres
Beberapa peneliti percaya, stres bisa memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak janin. Dalam sebuah studi dari Wayne State University, AS, menunjukkan stres yang dirasakan oleh ibu selama hamil bisa mengubah konektivitas saraf di otak bayi yang belum lahir.
Para peneliti memeriksa ibu dengan usia kehamilan 30-37 minggu dengan ibu dari lingkungan perkotaan yang berpenghasilan rendah dan mengalami stres. Sebelum pengujian, banyak ibu menunjukkan bahwa mereka memiliki tingkat depresi, kecemasan, kekhawatiran, dan stres tinggi.
Ilustrasi ibu hamil stres. Foto: Shutter Stock
Kondisi stres itu ternyata benar berpengaruh pada janin. Akibatnya di masa depan, kemungkinan bagian otak bayi yang sedang tumbuh tersebut lebih rentan terhadap stres di awal kehidupannya, Moms. Oleh sebab itu, Anda perlu mengelola stres dengan baik saat hamil.
ADVERTISEMENT
Kekurangan Kolin
Penelitian lain dari University of Colorado, AS, menemukan bahwa mengkonsumsi kolin yakni nutrisi yang terkandung dalam telur, daging sapi, hati, bisa membantu mencegah masalah perkembangan otak janin. Peneliti menemukan, janin yang ibunya mengalami infeksi dan kekurangan kolin, berisiko memiliki bayi dengan masalah konsentrasi, kesulitan bermain dengan tenang, dan berinteraksi dengan orang lain.
Ilustrasi janin dalam kandungan. Foto: Pixabay
Jadi, untuk mendorong perkembangan otak janin yang sehat, sebaiknya Anda mulai mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Mulai dari mengkonsumsi makanan yang baik untuk otak janin, dan rutin melakukan olahraga yang sudah disarankan oleh dokter kandungan Anda, Moms.