3 Hal yang Bisa Orang Tua Lakukan agar Masa Depan Anak Terjamin

26 September 2018 19:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu dan anak berpelukan. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak berpelukan. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Demi kesejahteraan dan masa depan anak, orang tua rela melakukan apa saja. Salah satunya, bekerja sangat keras demi memastikan si kecil bisa mendapat akses pendidikan yang terbaik. Wajar saja, karena semua orang tahu bagaimana pendidikan dapat sangat mempengaruhi masa depan seorang anak.
ADVERTISEMENT
Tidak heran kalau ada orang tua yang bahkan sudah menimbang-nimbang dan punya daftar rencana pendidikan untuk anak bahkan sejak si kecil belum lahir! Berlebihan? Mungkin tidak. Sebab sekali lagi, semua demi masa depan anak.
Untuk itu ada beberapa hal penting yang telah kumparanMOM sarikan dari acara diskusi Value of Education: Price of Success "Perencanaan Keuangan Keluarga Indonesia untuk Pendidikan Terbaik Bangsa", di Jakarta, (25/9).
1. Peka dan terbuka terhadap bawaan lahir anak
com-Ilustrasi Anak Bermain (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Anak Bermain (Foto: Thinkstock)
Sering kali, orang tua cenderung yang memilih hingga memaksa anak untuk mengambil semua keputusan, hingga jurusan studi yang lebih merujuk ke keinginan orang tua. Sebaliknya, mestinya orang tua bersedia untuk peka, terbuka dan obsesrvasi terhadap tipe kepribadian, bakat, dan minat anak.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, sejak kecil, anak sudah memperlihatkan kepribadian dan bakat sejak lahir. Bila diasah terus justru ia akan berhasil pada bidang itu. Tentunya untuk mendukung hal itu pula, anak mesti diberi stimulasi yang tepat.
"Misalnya, anak sudah memperlihatkan bakat sains. Nah, orang tua bisa mengikutkan anak ke sains camp sewaktu libur sekolah," kata pakar edukasi Ina Liem di acara ini. Sebagai tambahan, kalau anak memang sangat meminati bidang itu, maka waktu libur selama 5 hari di sains camp terasa seperti bermain dan tidak beban sama sekali.
2. Ciptakan karakter anak yang mandiri
Ilustrasi anak berpikir berusaha memecahkan masalah. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak berpikir berusaha memecahkan masalah. (Foto: Thinkstock)
Menurut Ina, orang tua jangan sedikit-sedikit membantu ketika anak menemui masalah. Anak semestinya juga belajar menyelesaikan masalahnya sendiri, demi bekal dia di masa depan. Karena menurutnya, anak yang selalu mendapat pertolongan dari orang tua, itu bisa membuat anak sulit memutuskan keputusan, tidak mandiri, dan terbawa sampai anak dewasa kelak.
ADVERTISEMENT
"Saya pernah mewawancarai HRD, mereka bilang katanya karyawan muda sekarang mau izin tidak masuk kerja, itu orang tuanya yang menelepon kantor, lho" kata Ina.
3. Perencanaan keuangan yang tepat
Biaya pendidikan setiap tahunnya terus naik, Moms. Terlebih bila Anda punya mimpi kelak si kecil bisa mengenyam bangku kuliah di luar negeri. Hal itu sebenarnya bisa saja terwujud dan tak cuma berakhir sebagai mimpi orang tua atau hal yang mewah lagi.
Diskusi tentang pentingnya perencanaan keuangan untuk kebutuhan pendidikan anak sedari dini bersama (kiri-kanan) Ina Liem selaku pakar edukasi dan pendidikan, Karin Zulkarnaen, Head of Market Management PT Allianz Life Indonesia, dan Steven Suryana, Head of Wealth Management PT Bank HSBC Indonesia.
 (Foto: Fina Prichilia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi tentang pentingnya perencanaan keuangan untuk kebutuhan pendidikan anak sedari dini bersama (kiri-kanan) Ina Liem selaku pakar edukasi dan pendidikan, Karin Zulkarnaen, Head of Market Management PT Allianz Life Indonesia, dan Steven Suryana, Head of Wealth Management PT Bank HSBC Indonesia. (Foto: Fina Prichilia/kumparan)
"Kuncinya ada di perencanaan sejak dini, realitas dalam menghitung biaya, terapkan kebiasaan finansial yang baik serta berinvestasilah dalam keterampilan anak yang akan berguna di masa depan. Pada produk investasi pendidikan misalnya, ada yang berjangka selama 15 tahun yang iurannya di bawah satu juta. Waktunya begitu pas saat anak mulai mengenyam bangku sekolah, bila orang tua membelinya tak lama setelah anak lahir," kata Steven Suryana, Head of Wealth Management PT Bank HSBC Indonesia.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Moms, investasi berupa mental yang orang tua bangun pada diri anak, ditambah kondisi finansial yang cukup, maka peluang bisa sekolah setinggi-tingginya jelas bisa terwujud.