3 KB yang Tidak Bikin Gemuk dan Aman Digunakan

29 Mei 2024 19:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi KB untuk Mencegah Kehamilan. Foto: Doucefleur/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi KB untuk Mencegah Kehamilan. Foto: Doucefleur/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa metode kontrasepsi hormonal mempunyai efek samping yang bisa meningkatkan berat badan. Meski begitu, ada juga KB yang tidak bikin gemuk.
ADVERTISEMENT
Perlu dipahami bahwa kondisi setiap tubuh perempuan itu berbeda-beda, sehingga responsnya terhadap metode kontrasepsi juga bervariasi. Mengutip laman Planned Parenthood Federation of America (PPFA), KB yang biasanya menyebabkan gemuk adalah suntik KB dan KB implan.
Sesuai namanya, suntik KB artinya menyuntikkan hormon progestin ke dalam tubuh untuk mencegah kehamilan. Sedangkan KB implan dilakukan dengan cara memasukkan alat seukuran batang korek api ke bagian bawah kulit lengan. Alat tersebut merilis hormon yang akan mencegah kehamilan selama 3 tahun.

Rekomendasi KB yang Tidak Bikin Gemuk

Ilustrasi KB yang Tidak Bikin Gemuk. Foto: Shutter Stock
Merujuk laman Healthline, ada tiga metode kontrasepsi yang tidak membawa pengaruh terhadap berat badan, berikut penjelasannya masing-masing.

1. Metode Penghalang

Metode penghalang dirancang untuk mencegah sperma masuk ke dalam rahim. Alat ini tidak mengandung hormon apa pun, jadi tidak akan memengaruhi berat badan penggunanya.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, metode penghalang ini tidak seefektif alat kontrasepsi yang mengandalkan hormon. Dari 100 orang yang menggunakan metode penghalang untuk mencegah kehamilan, ditemukan 18-28 orang hamil setiap tahunnya.
Mengutip laman National Institute of Child Health and Human Development, contoh alat kontrasepsi metode penghalang adalah kondom untuk menutupi penis. Sperma yang keluar akan tertampung di dalam kondom dan tidak bisa masuk ke dalam tubuh wanita.
Contoh lainnya adalah diafragma, sebuah mangkuk kecil yang terbuat dari lateks, kemudian dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan badan. Alat ini akan menghalangi sperma masuk ke dalam rahim.

2. ParaGard (IUD Tembaga)

ParaGard atau IUD non-hormonal mampu mencegah kehamilan secara efektif hingga 99%. PPFA menjelaskan dalam lamannya, ParaGard berupa plastik kecil berbentuk T yang dililit tembaga, kemudian dipasang dalam rahim. Sperma tidak menyukai tembaga, sehingga mereka tidak akan bergerak mendekati sel telur.
ADVERTISEMENT
IUD non-hormonal dapat bertahan dengan aman di dalam rahim hingga 10 tahun. Selain itu, alat ini juga dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat. Maksudnya, bisa langsung dipakai untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan badan tanpa kondom.

3. Pil KB Kombinasi

Ilustrasi Pil KB Kombinasi. Foto: Image Point Fr/Shutterstock
Pil KB kombinasi menggabungkan hormon estrogen dan progesteron untuk mencegah kehamilan. Anda tak perlu khawatir bertambah gemuk jika mengonsumsi pil ini, karena dosis estrogennya cukup rendah.
Mengutip laman Cleveland Clinic, cara kerja pil KB adalah dengan menghentikan ovulasi, yakni pelepasan sel telur dari ovarium. Lendir serviks juga berubah jadi lebih kental, sehingga sperma tidak akan bisa memasuki rahim.
Tidak hanya itu, lapisan rahim pun menjadi lebih tipis. Jadi, kalaupun sperma berhasil membuahi sel telur, kehamilan tetap tidak akan terjadi, karena sel telur tidak akan bisa menempel dan tumbuh di dalam rahim.
ADVERTISEMENT
Penting untuk diketahui, metode kontrasepsi ini efektif hingga 99% jika diminum setiap hari sesuai jadwal. Apabila Anda lupa meminum pil pada waktu yang telah dijadwalkan, peluang kehamilan akan meningkat.