3 Kesalahan yang Perlu Dihindari saat Melatih Bayi Belajar Duduk dan Berjalan

22 Agustus 2020 10:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
3 Kesalahan yang Perlu Dihindari saat Melatih Bayi Belajar Duduk dan Berjalan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
3 Kesalahan yang Perlu Dihindari saat Melatih Bayi Belajar Duduk dan Berjalan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Melihat tumbuh kembang bayi dari hari ke hari memang terasa menyenangkan. Apalagi jika ia adalah anak pertama Anda, Moms, pasti semuanya terasa menakjubkan. Di tahun pertama kehidupannya, tentu ada begitu banyak hal yang terjadi pada si kecil. Ya, pada umumnya bayi akan menguasai berbagai keterampilan seperti mengangkat kepala, berguling, duduk, merangkak dan berdiri, sebelum ia mengambil langkah pertamanya untuk berjalan.
ADVERTISEMENT
Di masa tersebut, bagaimana cara Anda menstimulasi si kecil rupanya dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangannya. Demikian yang disampaikan oleh Poh Ying Bin, pelatih rehabilitasi dari Aileron Wellness, Singapura, seperti dikutip dari Young Parents.
Menurutnya, salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan orang tua adalah menempatkan bayi mereka dalam posisi pasif, padahal ia belum siap, seperti duduk atau berdiri. Pada saat orang tua terburu-buru mengajarkan bayi mereka untuk duduk atau berdiri, secara tak sadar hal ini bisa merusak tonggak perkembangan mereka. Mengapa? Karena ia tak diberi kesempatan untuk membangun otot yang diperlukan untuk merangkak, berjalan, dan berlari.
Agar tak salah kaprah, para ahli pun menjelaskan tiga kesalahan yang perlu orang tua hindari saat bayi belajar duduk dan berjalan serta hal yang perlu dilakukan orang tua dengan benar.
bayi belajar duduk Foto: Shutterstock

3 Kesalahan yang Perlu Orang Tua Hindari dan Hal yang Perlu Dilakukan

1. Kesalahan: Mendudukan bayi saat ia belum siap.

Secara alami, bayi yang sedang belajar duduk saat ia berusia sekitar 7-8 bulan. Meski begitu, posisinya mungkin belum tegak, karena masih perlu ditopang atau si kecil masih belajar keseimbangan, sehingga ia belum bisa duduk dengan waktu yang lama.
ADVERTISEMENT
Ying Bin menuturkan bahwa di usia tersebut bayi akan berguling ke satu sisi dan menopang dirinya dengan menggunakan tangan mereka. Jika Anda menempatkan si kecil dalam posisi duduk pasif saat ia belum cukup kuat untuk duduk sendiri, hal ini dapat menyebabkan bayi Anda akan melewati tahap perkembangan ini, Moms.
"Ketika bayi Anda terbiasa diletakkan dalam posisi duduk, ia tidak perlu lagi mencoba bangun dari posisi tidurnya," ucap Ying Bin.

Hal yang Perlu Orang Tua Lakukan: Biarkan bayi menghabiskan banyak waktunya di lantai.

Hal ini rupanya dapat memberi ia kebebasan untuk belajar mengangkat kepalanya sendiri, membalikkan tubuhnya, berguling, dan berkoordinasi sampai ia siap untuk duduk sendiri.
Sementara, pada saat ia berada di stroller atau car seat, cobalah untuk memposisikan bayi Anda di sudut setengah bersandar, yaitu 45 derajat untuk menghindari aktivitas persendian pinggulnya yang terlalu banyak.
Bayi tidak perlu diberi baby walker Foto: Shutterstock

2. Kesalahan: Meletakkan bayi di alat bantu jalan (baby walker) untuk membantunya terbiasa berjalan

Moms, perlu Anda ketahui bahwa hal ini berbahaya. Menurut Ng Shin Huey, fisioterapis senior di Departemen Fisioterapi, KK Women's and Children's Hospital, Singapura, peralatan tersebut dapat memperlambat keterampilan bayi dalam menyeimbangkan dirinya dan berjalan. Hal ini juga dapat menyebabkan pola berjalan yang abnormal sehingga sulit untuk dikoreksi di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Ying Bin menambahkan, apabila Anda melihat bagaimana si kecil berjalan saat mereka menggunakan alat bantu tersebut, cobalah lihat kaki mereka benar-benar menggantung dan mereka berjalan dengan cara jinjit. Hal itu rupanya bukan pola gerakan yang ideal untuk berjalan.
"Lebih buruk lagi, anak yang sedang diajarkan berjalan bisa berbahaya bagi keamanan mereka karena ia bisa saja terjungkal dan menyebabkan luka serius," katanya.

Hal yang Perlu Orang Tua Lakukan: Beri banyak dukungan yang stabil di sekitar rumah untuk membantu bayi belajar menarik dirinya ke posisi berdiri.

Tonggak perkembangan ini biasanya terjadi ketika bayi Anda berusia sekitar 9-10 bulan. Dalam beberapa minggu, ia mungkin saja mulai berjalan secara perlahan sambil berpegangan dengan benda atau barang di sekitarnya, seperti meja, kursi, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
"Untuk bisa berjalan sendiri, bayi membutuhkan kekuatan dan koordinasi yang cukup untuk menopang tubuhnya dan menggerakkan kakinya. Gerakan bayi Anda berbeda saat ia menggunakan alat bantu jalan karena ia ditopang oleh tangannya," pungkas Ying Bin.
Bayi di kasur. Foto: Shutterstock

3. Kesalahan: Meletakkan bayi di kasur untuk berlatih merangkak dan berjalan

Ying Bin mengatakan bahwa permukaan kasur yang empuk justru dapat mengubah gerakan alaminya berkembang. Karena ia tidak bisa mendapatkan pegangan yang kuat untuk bergerak dan menjelajah sekitarnya.

Hal yang Perlu Orang Tua Lakukan: Apabila Anda merasa cemas jika bayi akan terjatuh, alasi lantai dengan karpet, tikar, atau matras non-slip --yang berbahan lembut agar ia tak mudah terpeleset.

ADVERTISEMENT
Berjalan dengan bertelanjang kaki adalah hal yang paling baik dilakukan bayi yang sedang belajar merangkak dan berjalan. Anda bisa melatihnya merangkak dan berjalan di atas permukaan yang keras, namun tetap harus mendapat pengawasan dari orang tua. Saat bepergian pun, Anda sebaiknya menghindari memilih sepatu bayi dengan sol yang tebal dan kaku. Pilihlah yang berbahan lembut dan fleksibel karena ini akan membuat si kecil tentunya merasa nyaman.
ADVERTISEMENT