3 Tantangan yang Mungkin Anda Alami Setelah Operasi Caesar

2 Januari 2020 19:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi operasi caesear. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi operasi caesear. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa alasan yang membuat dokter memutuskan ibu hamil harus melakukan operasi Caesar. Di antaranya yakni posisi bayi sungsang, bayi dengan berat badan lebih dari 4 kilogram, tali plasenta yang melilit tubuh bayi, dan alasan medis lainnya. Hal ini tentunya juga baik untuk kondisi ibu dan bayi itu sendiri. Jadi, jangan merasa gagal atau kecewa ketika dokter menyarankan untuk melakukan tindakan operasi Caesar.
ADVERTISEMENT
Memang, saat proses operasi Caesar itu berjalan, mungkin tak ada rasa sakit yang Anda rasakan karena pengaruh anestesi alias obat bius. Anda baru akan merasakan nyeri beberapa jam setelah obat bius yang menghilang secara perlahan.
Mengutip dari laman Bidan Kita milik Bidan Yesie Aprillia, S.Si.T., M.Kes., sebagian besar wanita pascaoperasi Caesar kemungkinan akan mengalami tantangan berikut:
Ilustrasi Operasi Caesar Foto: Pixabay
1. Penggumpalan darah
Penggumpalan darah biasanya terjadi di area kaki. Ya, kondisi ini seringkali dialami oleh ibu dengan berat badan lebih atau ibu yang terlalu lama berdiam diri di tempat tidur karena tak bergerak.
2. Kram
Dalam waktu kurang 24 jam ke depan, setelah operasi caesar, biasanya Anda akan mengalami rasa nyeri di bagian sayatan seiring dengan menyusutnya rahim. Sensasi kram yang terjadi mirip dengan kram akibat haid atau menstruasi, tetapi dengan intensitas yang lebih.
kram perut Foto: Shutterstock
3. Risiko infeksi
ADVERTISEMENT
Dokter atau tim medis biasanya akan rutin melakukan pemeriksaan di bekas sayatan operasi Caesar untuk mencegah terjadinya infeksi. Mereka akan memeriksa pendarahan (lochia) setelah persalinan, guna membersihkan rahim dari zat-zat yang terbentuk saat hamil. Umumnya, pendarahan berlangsung selama 4-5 minggu setelah persalinan.
Masih mengutip dari laman Bidan Kita, Anda pun disarankan untuk menghindari beberapa hal di bawah ini, seperti:
-Berhubungan seksual dengan suami sebelum dokter memutuskan bahwa kondisi Anda sudah dapat mendukung hal tersebut.
-Mencuci vagina dengan menyemprotkan cairan khusus ke dalam vagina.
-Berendam sebelum luka sayatan Anda sembuh dan pendarahan Anda berhenti.
-Berenang di kolam umum atau berendam di air panas.
-Mengangkat beban yang lebih berat dari bayi Anda.
ADVERTISEMENT
-Naik dan turun tangga.
-Berolahraga sebelum dokter memutuskan bahwa kondisi Anda sudah sehat dan diperbolehkan untuk olahraga.