Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
4 Gangguan Tidur pada Anak yang Perlu Diwaspadai Orang Tua
1 November 2024 20:01 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut WebMD, jika anak kekurangan tidur, suasana hatinya (mood) bisa buruk sepanjang hari. Tidak hanya itu, gangguan tidur juga dapat memicu masalah memori, konsentrasi, hingga perilakunya.
Kabar buruknya, dilaporkan American Academy Family Physician (AAFP), 50% anak-anak di dunia mengalami masalah tidur. Apa saja gangguan tidur pada anak yang umum terjadi?
Jenis Gangguan Tidur pada Anak
Merangkum laman Sleep Foundation, berikut ini beberapa jenis gangguan tidur yang biasanya menimpa anak-anak dan perlu diwaspadai orang tua.
1. Insomnia
ADVERTISEMENT
2. Obstructive Sleep Apnea (OSA)
OSA terjadi ketika jaringan di tenggorokan menghalangi jalannya udara menuju hidung saat tidur. Hal ini dapat menyebabkan henti napas sesaat dan mengganggu kualitas tidur secara signifikan.
Sekitar 1-5% anak-anak mengalami sleep apnea. Penyebab umumnya meliputi pembesaran amandel, obesitas, kondisi gigi, atau cacat lahir tertentu.
Pengobatan sleep apnea bergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Namun, biasanya anak-anak akan diberikan terapi Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) atau menggunakan pelindung mulut di malam hari.
3. Mendengkur
Mayoritas anak-anak yang mengalami sleep apnea biasanya akan mendengkur. Namun, perlu diingat bahwa mendengkur tidak selalu menunjukkan masalah kesehatan yang serius.
Hanya saja, tak ada salahnya mendiskusikan kondisi anak dengan dokter jika mereka mendengkur terlalu keras. Dokter mungkin akan merekomendasikan tes studi tidur untuk mengevaluasi lebih lanjut dengkuran dan tidur anak.
ADVERTISEMENT
4. Berjalan Sambil Tidur
Berjalan sambil tidur alias sleep walking dikenal juga dengan istilah somnambulisme. Sesuai namanya, gangguan tidur ini melibatkan aktivitas berjalan ataupun perilaku kompleks lainnya saat anak tertidur.
Somnambulisme lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa. Perbandingannya sekitar 5% pada anak-anak dan hanya 1,5% pada orang dewasa.
Jika anak Anda mengalami kejadian ini secara terus-menerus, sebaiknya segera konsultasi ke dokter, Moms. Dokter dapat mencari tahu penyebab yang mendasarinya untuk memberikan perawatan yang efektif.