4 Jenis Kejang yang Bisa Dialami Bayi

26 Juni 2022 17:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi sakit Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi sakit Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Kejang pada bayi bisa terjadi karena beberapa alasan. Sebagian besar kondisi ini disebabkan oleh cedera kepala atau gangguan pada otak.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, kejang adalah kelainan listrik pada otak yang tidak terkendali dan menyebabkan perubahan dalam tindakan, gerakan, dan kesadaran. Pada umumnya, kejang akan berlangsung dengan singkat dan langsung diketahui penyebabnya. Namun, jika penyebab kejang belum diketahui dalam waktu 24 jam, maka perlu waspada sebab bisa menjadi tanda epilepsi.
Ilustrasi anak sakit. Foto: Yaoinlove/Shutterstock
Hanya saja, kejang pada bayi sulit diketahui penyebabnya. Ya, sebagian besar bayi mungkin mengalami kejang saat mereka bangun tidur atau saat tidur siang atau malam hari.
Beberapa gejala kejang pada bayi meliputi gerakan mata yang tiba-tiba terbuka lebar dan menatap, kelopak mata berkedip, gerakan mengisap, mengunyah, memukul, hingga mengeluarkan lidah.
Dikutip dari Mom Junction, berikut beberapa jenis kejang pada bayi yang perlu diketahui orang tua.
ADVERTISEMENT

Berbagai Jenis Kejang yang Bisa Terjadi pada Bayi

Kejang pada bayi dibagi menjadi empat jenis, yaitu kejang fokal, umum, infantil, dan demam. Ya Moms, jenis kejang dapat ditentukan jika mengetahui area otak yang terserang dan gejala klinisnya.
Di samping itu, beberapa bayi baru lahir bisa saja mengalami kejang tanpa tanda yang jelas atau terjadi tiba-tiba. Berikut berbagai jenis kejang yang bisa terjadi pada bayi.
1. Kejang fokal
Kejang fokal atau kejang parsial disebabkan oleh aktivitas listrik otak abnormal di area tertentu. Kejang fokal pun dibagi menjadi dua subjenis lagi, yaitu kejang fokal sederhana dan kejang fokal kompleks.
Umumnya, kondisi ini hanya melibatkan bagian otak tertentu dan memiliki gejala yang khas. Kemungkinan bayi dengan kejang fokal sederhana tidak akan kehilangan kesadaran.
ADVERTISEMENT
Kejang fokal sederhana dapat berkembang menjadi kejang umum pada beberapa bayi. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas listrik abnormal sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Kejang fokal lobus oksipital merupakan salah satu jenis kejang fokal sederhana. Bayi dengan kejang otot ini dapat mengalami kejang otot pada lengan atau kaki. Di samping itu, bayi kerap mengalami ketakutan, cemas, serta gangguan pendengaran dan penglihatan.
Kejang fokal kompleks atau kejang fokal parsial terjadi pada satu lobus otak dan menyebabkan bayi kehilangan kesadaran. Kondisi ini juga dikenal sebagai kejang kesadaran gangguan onset kompleks. Bayi yang mengalami kejang ini mungkin tidak menyadari lingkungan sekitarnya dan cukup sering menunjukkan perilaku tidak biasa, misalnya saja memukul.
Ilustrasi anak kejang. Foto: Yaoinlove/Shutterstock
2. Kejang umum
ADVERTISEMENT
Kejang umum melibatkan kedua sisi otak bayi dan sering dikaitkan dengan kehilangan kesadaran yang singkat. Kejang umum dibagi menjadi beberapa subjenis lagi, yaitu:
Kejang ini menyebabkan hilangnya kesadaran secara tiba-tiba, dan kedua mata bayi tetap terbuka dengan pandangan tidak normal. Biasanya, kondisi ini berlangsung kurang dari 20-30 detik, dan bisa terjadi beberapa kali sehari.
Kejang atonik menyebabkan hilangnya tonus otot secara tiba-tiba, sehingga membuat bayi menjadi lemas. Beberapa bayi yang mengalami kejang atonik pun tidak responsif.
Kejang tonik menyebabkan beberapa bagian tubuh bayi menjadi kaku. Selain itu, mata dan kepala bayi bisa menoleh ke satu sisi saat kejang menyerang.
ADVERTISEMENT
Kejang klonik menyebabkan sentakan berirama atau kedutan pada lengan atau kaki. Tubuh bayi pun dapat berpindah dari satu sisi ke sisi lain.
Kejang mioklonik menyebabkan sentakan singkat pada satu atau kelompok otot di dalam tubuh bayi.
Kejang umum tonik-klonik atau disebut juga sebagai kejang grand mal adalah subjenis kejang yang paling umum terjadi pada bayi. Kondisi ini dapat menimbulkan serangkaian gejala, mulai dari kontraksi tubuh, tremor, dan gemetar.
Ilustrasi anak kejang demam. Foto: Shutterstock
3. Kejang infantil
Kejang infantil atau kejang sindrom barat adalah jenis kejang yang jarang terjadi tiba-tiba pada tubuh, leher, atau kaki bayi. Hal ini biasanya terjadi saat bayi bangun atau tertidur, dan bisa terjadi beberapa kali dalam sehari.
ADVERTISEMENT
4. Kejang demam
Kejang demam adalah kejang yang dipicu oleh demam tinggi dan tidak disebabkan oleh masalah neurologis.