Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
4 Posisi Melahirkan Pervaginam yang Terbukti Aman dan Nyaman
19 November 2024 18:51 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Posisi melahirkan normal atau pervaginam yang selama ini sering dijumpai ialah setengah berbaring. Posisi tersebut memungkinkan ibu hamil bersandar pada bantal, sementara kaki ditekuk dan paha dibuka lebar.
ADVERTISEMENT
Menurut Evidence Based Birth, posisi tersebut ideal untuk dokter yang membantu proses persalinan. Dokter bisa melihat bayi lebih jelas dan melakukan tindakan medis jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Misalnya, melakukan prosedur episiotomi dengan membuat sayatan kecil untuk memperlebar lubang vagina ketika melahirkan.
Namun, setengah berbaring bukan satu-satunya posisi yang bisa dilakukan saat persalinan normal. Ada beragam posisi lainnya yang nyaman dan aman untuk ibu maupun bayi. Apa saja?
Posisi Melahirkan Normal
Berikut beberapa posisi melahirkan pervaginam yang bisa dilakukan dirangkum dari laman Lancaster General Health.
1. Setengah Berbaring
Posisi setengah berbaring paling sering dipilih oleh ibu yang hendak melahirkan. Posisi tersebut cukup ideal karena tidak membutuhkan banyak energi untuk mengejan dibandingkan posisi lainnya.
Posisi setengah berbaring juga memungkinkan dokter lebih leluasa melakukan tindakan medis jika dibutuhkan. Namun, biasanya ibu membutuhkan waktu lebih lama untuk mendorong bayi karena posisi tidak berlawanan dengan gravitasi.
ADVERTISEMENT
2. Berbaring Miring
Melahirkan juga bisa dilakukan dengan berbaring miring. Ibu tinggal memilih posisi yang terasa nyaman untuknya, baik berbaring ke sisi kanan ataupun kiri.
Setelah itu, buka kaki agar panggul tetap terbuka. Anda bisa meminta bantuan perawat atau pasangan untuk hal ini. Biasanya, posisi berbaring miring membutuhkan lebih banyak bantal untuk menopang punggung dan tubuh.
Posisi ini dapat mengurangi tekanan pada punggung dan tulang ekor. Kabar baiknya, robekan pada area vagina juga dapat diminimalkan. Di sisi lain, risiko penggunaan alat bantu seperti forsep atau vakum juga jadi berkurang.
Namun, sama seperti posisi setengah berbaring, posisi ini juga tidak melawan gravitasi. Jadi, proses mengejannya membutuhkan waktu yang lebih lama.
3. Jongkok
Jongkok adalah posisi yang memungkinkan gravitasi membantu Anda menuntaskan proses persalinan lebih cepat. Saat melahirkan dalam posisi jongkok, pastikan lutut tetap terbuka lebar dan telapak kaki menapak sejajar di lantai. Kemudian, minta bantuan pasangan atau perawat untuk menopang tubuh Anda.
ADVERTISEMENT
Posisi ini tidak direkomendasikan bagi ibu yang pernah menjalani persalinan blok spinal atau epidural. Pada beberapa kasus, posisi ini juga mungkin terasa tidak nyaman, apalagi kalau bayi tidak dalam posisi ideal untuk keluar.
4. Berlutut
Sama seperti jongkok, melahirkan dengan posisi berlutut juga memungkinkan persalinan lebih cepat selesai. Posisi berlutut biasanya dilakukan dengan satu kaki, sedangkan kaki yang satunya dibuka lebar. Kemudian, pasangan atau perawat akan membantu menopang punggung ibu agar tidak terjatuh.
Posisi ini tidak menekan atau membebani area punggung, sehingga risiko persalinan menggunakan forsep atau vakum dapat dihindari. Namun, dokter jadi agak sulit memantau proses keluarnya bayi karena akses yang terbatas. Posisi ini juga tidak disarankan untuk ibu yang pernah menjalani persalinan blok spinal atau epidural.
ADVERTISEMENT