4 Tipe Kepribadian Anak yang Perlu Orang Tua Pahami

15 Agustus 2020 10:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ibu mendampingi anak belajar. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ibu mendampingi anak belajar. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) alias belajar dari rumah karena pandemi virus corona, hingga kini masih dilakukan oleh mayoritas anak Indonesia. Tak hanya anak yang melakukan semua kegiatannya dari rumah, tapi orang tua mereka juga mungkin masih ada yang bekerja dari rumah. Sehingga, kondisi ini tak jarang membuat para orang tua harus bisa membagi waktu antara mendampingi anaknya belajar dan menyelesaikan tugas kantor.
ADVERTISEMENT
Meski melakukan segala hal di rumah terlihat lebih praktis, kondisi ini bisa saja menjadi tantangan baru bagi para orang tua. Sebab mendampingi anak belajar di rumah bukanlah tugas yang mudah. Terkadang, kondisi ini bahkan bisa memunculkan emosi negatif pada orang tua, misalnya saja jadi gampang marah.
Lalu, bagaimana dengan anak? Anak bisa saja ikut stres karena orang tuanya bersikap seperti itu.
4 Tipe Kepribadian Anak yang Perlu Orang Tua Pahami. Foto: Shutterstock
"Untuk punya suasana (belajar) yang kondusif, kita harus punya komunikasi yang efektif. Karena tentu saja penting sekali untuk tetap menjaga kesehatan jiwa, ketenangan pikiran, kemudian kekuatan mental kita dari orang tua dan anak supaya kita bisa menghadapi ini semua dengan baik," kata Ajeng Raviando, M.Psi., Psi, Psikolog Anak dan Keluarga dalam acara Webinar bersama Frisian Flag dengan tema 'Jaga Kesehatan, Gembira Belajar di Rumah, Bebas Stres' yang dihelat beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Ajeng menambahkan bahwa sebagai orang tua, kita perlu memahami atau mengenali karakter dan kepribadian anak. Ya Moms, Anda harus ingat bahwa setiap anak punya karakter berbeda dan unik. Menurut psikolog dari Rumah Dandelion tersebut, dengan mengenali karakter dan kepribadian anak, Anda bisa mempelajari dan membantunya dalam proses belajar yang lebih menyenangkan selama di rumah.
Untuk itu, tipe kepribadian anak pun dibagi menjadi empat. Apa saja?

4 Tipe Kepribadian Anak

Ilustrasi anak bicara di depan kelas. Foto: Shutterstock

1. Sanguinis

Ajeng menuturkan bahwa anak yang memiliki tipe kepribadian ini umumnya senang bicara, memiliki banyak ide, mudah mencairkan suasana, cepat tanggap, dan kekinian. Karena senang bicara, itu artinya ia pun dapat dengan mudah mengungkapkan perasaannya.
Nah, yang harus Anda lakukan sebagai orang tua adalah mengajari si kecil agar ia dapat berpikir terlebih dahulu sebelum mengeluarkan pendapat. Mereka yang juga memiliki sifat moody, bisa saja membesarkan masalah yang mungkin saja hanya sepele. Maka dari itu, saat dampingi anak belajar, Anda diharapkan bisa mengajarkan si kecil agar bisa membuat poin-poin pembicaraan agar terstruktur.
Ilustrasi anak belajar. Foto: Shutterstock

2. Melankolis

Anak yang memiliki tipe kepribadian ini biasanya sangat berhati-hati, detail, analitis, berpikir logis, dan objektif. Menurut Ajeng, anak tipe melankolis cenderung diam namun ia adalah orang yang senang melihat data atau observer yang baik.
ADVERTISEMENT
"Orangnya biasanya tekun, tapi kadang kala dia orangnya perasa dan agak kaku. Sehingga orang tua perlu mengajari anak agar bisa menjelaskan inti pembicaraan dengan sederhana, hindari pengulangan dan lebih rinci, serta berani mengungkapkan opini," tuturnya.
Ilustrasi ibu mendampingi anak belajar dari rumah. Foto: Shutterstock

3. Phlegmatis

Anak dengan tipe phlegmatis memiliki ciri-ciri tenang, pendengar yang baik, konsisten, rendah hati, damai, dan menghindari konflik. Namun, anak dengan tipe ini juga bisa bersikap acuh tak acuh dengan lingkungannya dan sering menunda pekerjaan. Untuk itu, orang tua perlu mengajari anak agar lebih berani bicara dan mengekspresikan diri, jangan pernah malu ataupun takut salah saat mengungkapkan pendapatnya.
Ilustrasi anak belajar sejak dini Foto: Shutterstock

4. Koleris

Anak dengan tipe koleris pada umumnya berani bicara dan mengungkapkan apa isi hatinya, dominan, kaku, praktis, dan efisien. Namun, dibalik sifatnya itu, anak koleris mudah marah apabila keinginannya tak terpenuhi dan mudah tersinggung. Karena sifat dominannya, membuat ia tak mau mendengarkan orang lain. Untuk itu, sebagai orang tua Anda perlu mengajari anak agar bisa melakukan komunikasi dengan menghargai lawan bicaranya, lebih berempati dan fleksibel.
ADVERTISEMENT
Ajeng menjelaskan bahwa dari keempat tipe kepribadian anak di atas, sebenarnya tak ada yang baik maupun buruk. Karena semuanya memiliki keunikannya masing-masing. Bahkan, mungkin saja beberapa anak memiliki gabungan dari beberapa karakter. Maka dari itu, orang tua perlu mencari tahu karakter apa yang paling dominan dimiliki si kecil. Sehingga Anda tahu cara yang tepat untuk menyikapi tingkah lakunya, termasuk saat mendampinginya belajar di rumah.