5 Ciri-Ciri Batuk yang Berbahaya pada Bayi, Orang Tua Harus Waspada

6 November 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi batuk. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi batuk. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Batuk merupakan indikasi adanya penyakit yang tengah menyerang tubuh si kecil. Namun, tak perlu terlalu panik, sebab kebanyakan batuk pada anak tidak mengindikasikan penyakit yang berbahaya, Moms.
ADVERTISEMENT
Bahkan, batuk sebenarnya bermanfaat untuk membantu anak membersihkan lendir dari saluran napasnya. Ini disampaikan oleh Tracy Nailor, MD, MPH, seorang dokter anak di Atlanta dalam laman Children's Healthcare of Atlanta.
“Kami hanya khawatir tentang batuk apabila anak juga mengalami demam tinggi atau kesulitan bernapas,” terang Dr. Nailor lebih lanjut.
Jadi, memang tetap ada batuk yang perlu diwaspadai, karena bisa saja berhubungan dengan penyakit tertentu. Lantas, bagaimana ciri-ciri batuk yang berbahaya pada bayi?

Ciri-Ciri Batuk yang Berbahaya Pada Bayi

Ilustrasi anak batuk. Foto: TinnaPong/Shutterstock
Merujuk pada laman Childrens, ada beberapa batuk yang mengindikasikan penyakit serius pada bayi. Kenali ciri-cirinya berikut ini:

1. Batuk Disertai Sesak Napas

Batuk yang disertai sesak napas atau napas menjadi cepat bisa jadi tanda penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV). Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menginfeksi hidung, tenggorokan, hingga paru-paru.
ADVERTISEMENT
Gejalanya mirip dengan flu biasa, tapi tidak boleh dipandang sepele. Jika tidak segera diatasi, penyakit ini dapat berkembang dan mengancam jiwa bayi.

2. Batuk Kering Disertai Mengi

Apabila si kecil mengalami batuk kering, kemudian terdengar bunyi seperti siulan saat ia mengembuskan napas (mengi), maka Anda perlu waspada, Moms. Sebab, bisa jadi ini tanda bayi menderita bronkiolitis atau mungkin asma.
Bronkiolitis merupakan penyakit pernapasan yang ditandai dengan penumpukan lendir di saluran udara menuju paru-paru. Penyebabnya adalah virus seperti RSV dan sejenisnya. Penyakit ini juga rentan menyebabkan sesak napas pada anak berusia 2 tahun ke bawah.
Sedangkan asma adalah penyakit kronis yang menyerang hampir 1 dari 10 anak. Artinya, penyakit ini cukup umum dialami anak-anak. Serangan asma dipicu oleh banyak faktor, seperti udara dingin, asap rokok, atau polusi udara.
ADVERTISEMENT

3. Batuk Berdahak Terus-Menerus Disertai Demam

Ilustrasi Anak Batuk. Foto: Shutterstock
Batuk yang terus-menerus disertai demam tinggi kemungkinan tanda pneumonia, yakni infeksi virus atau bakteri di paru-paru. Penyakit ini menyebabkan kantung udara (alveoli) meradang dan terkadang terisi cairan atau nanah. Itulah kenapa pneumonia sering juga disebut paru-paru basah oleh masyarakat awam.
Anak-anak yang terkena pneumonia biasanya memiliki gejala yang lebih ringan daripada orang dewasa. Gejalanya meliputi batuk berdahak yang parah, demam tinggi, sesak napas, dan penurunan nafsu makan.

4. Batuk Disertai Stridor

Stridor merupakan suara mencicit atau bersiul saat menarik maupun mengembuskan napas. Ketika anak mengalami kondisi ini disertai batuk terus-menerus, bisa jadi ia terserang penyakit croup.
Croup merupakan kondisi ketika saluran napas bagian atas, seperti pita suara atau tenggorokan membengkak. Penyakit ini lebih rentan menyerang anak laki-laki dibandingkan perempuan. Selain itu, penyakit ini juga sering dialami oleh anak-anak di bawah usia 5 tahun.
ADVERTISEMENT

5. Batuk Rejan

Batuk rejan ditandai dengan batuk pendek dan keras, kemudian diikuti dengan suara tarikan napas yang juga terdengar keras. Batuk rejan sering juga disebut pertusis.
Pertusis merupakan infeksi bakteri pada selaput lendir pernapasan. Ini termasuk penyakit menular dan serius, tapi dapat dicegah dengan vaksin DTaP dan Tdap.