news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Fakta Seputar Perkembangan Otak Balita

21 September 2019 9:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak balita Foto: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak balita Foto: shutterstock
ADVERTISEMENT
Anak balita biasanya sedang dalam fase aktif-aktifnya mengeksplorasi banyak hal. Di umur itu, tak jarang si kecil suka berlarian, melompat atau bahkan bertanya tentang apa saja.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, terkadang tingkah yang dilakukan balita memang 'ajaib' dan menakjubkan. Bayangkan, di usia itu, anak Anda mungkin sedang suka sekali bertanya 'kenapa?'. Pertanyaan "mengapa" atau "kenapa" dari anak yang seolah tak ada habisnya ini terkadang bisa menguji kesabaran orang tua. Tapi, Anda harus ingat, si kecil bukan sedang mencoba membuat Anda gila dengan pertanyaannya. Ini hanya salah satu langkahnya untuk belajar.
Anak balita. Foto: Shutterstock
Pahamilah, bahwa balita memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar tentang dunia atau lingkungan sekitarnya. Secara alami, mereka merasa perlu memahami segala hal yang mereka lihat, dengar atau lakukan.
Nah Moms, agar lebih bisa memahami perilaku anak usia balita, yuk simak 5 fakta yang terjadi pada otaknya, seperti dikutip The Asian Parent Singapore.
ADVERTISEMENT
1. Ketika Berkomunikasi Dua Arah
Dr. Laura A. Jana, seorang dokter anak menjelaskan, sejak bayi lahir, secara naluriah ibu pasti ingin menghabiskan waktu berkualitas bersamanya. Seperti bermain, berbicara, atau apapun yang bisa membuat Anda berinteraksi dengan si kecil. Komunikasi dua arah ini dikenal dengan konsep, "serve and return" yang ada pada permainan bola pingpong.
"'Serve and return' ini berkaitan dengan neuron dan pertumbuhan otak yang sedang berkembang," ujar Dr. Jana.
Jadi Moms, ketika Anda menanggapi tangisan balita atau berkomunikasi dengannya secara tepat, otak mereka akan membentuk koneksi saraf. Inilah yang membantunya membangun keterampilan sosial.
Ilustrasi ibu dan anak berbicara dua arah. Foto: Shutterstock
2. Ketika Ia Meniru
Apakah balita Anda sering meniru perilaku setelah melihat Anda atau orang lain melakukan sesuatu? Jika ya, hal tersebut adalah sesuatu yang wajar karena menurut Dr. Jana, kegiatan meniru ini berkaitan dengan 'neuron mirror'. Itu tandanya otak si kecil sedang berkembang dengan baik.
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian mengungkapkan ketika balita melihat perilaku seseorang, artinya neuron sedang merangsang otaknya. Itulah kenapa dengan hanya melihat saja, si kecil bisa melakukan hal serupa tanpa Anda sadari.
Jadi Moms, jika balita tampak sedang meniru Anda,itu merupakan perasaannya yang diproyeksikan oleh otaknya secara alami.
Ilustrasi balita meniru ayahnya. Foto: Shutter Stock
3. Otak Balita seperti Play-dogh
Otak balita bisa diibaratkan seperti play-dogh, lunak di awal, tapi kemudian menjadi sulit dibentuk. Dr. Jana mengatakan, pengalaman yang ia dapat akan membantu pembentukan otaknya yang sedang berkembang. Jadi, sebagai orang tua, Anda sebaiknya peduli untuk memberikan berbagai aktivitas yang dapat merangsang perkembangan otak balita.
"Dalam lima tahun pertama, upaya sekecil apapun yang Anda lakukan padanya akan mendapat effort yang besar nantinya. Semua hal lucu, hangat, dan hal yang menyenangkan dilakukan olehnya ternyata memiliki makna dan dampak padanya tanpa disadari," ujar Dr. Jana.
ilustrasi balita belajarFoto: Shutterstock
4. Ketika Balita Menjadi Impulsif
ADVERTISEMENT
Apakah Anda sering melihat balita agresif atau impulsif saat meminta mainan atau sesuatu yang ia sukai? Ya, Moms, pada saat itu korteks pre-frontal pada otak balita belum sepenuhnya berkembang. Korteks pre-frontal merupakan bagian otak anak yang bertanggung jawab atas keterampilan kontrol impulsif, agresi, pengaturan diri, dan penalaran.
Jadi jangan khawatir bila perilaku si kecil sering tidak wajar dan membuat Anda kesal. Bila itu menguji kesabaran Anda, ambilah napas dalam-dalam dan ingat bahwa otaknya sedang berkembang pada saat itu.
Ilustrasi balita berlari Foto: Shutterstock
5. Ketika Ada Ancaman
Amigdala merupakan bagian otak yang mengendalikan respons saat melawan atau berlari. Namun bagian otak ini belum sepenuhnya berkembang hingga usianya lima tahun. Itulah sebabnya, balita belum memahami ancaman, mana yang nyata dan mana yang tidak. Jadi jangan heran, kadang ia mungkin saja tiba-tiba kaget melihat bayangannya sendiri di tembok, Moms.
ADVERTISEMENT