5 Jenis Gangguan Tidur yang Bisa Dialami Anak

28 April 2022 17:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak sedang tidur. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Anak sedang tidur. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tidur bukan sekadar aktivitas untuk mengistirahatkan tubuh dari berbagai aktivitas. Bagi anak-anak, tidur juga baik untuk kesehatan mental dan fisiknya. Oleh sebab itu, penting bagi anak untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, ada beberapa orang tua yang mungkin melihat buah hatinya tidak bisa beristirahat dengan nyenyak karena mengalami gangguan tidur. Ya Moms, ada beberapa kondisi gangguan tidur yang umum terjadi pada anak-anak dan perlu dipahami orang tua. Apa saja?

Macam-macam Gangguan Tidur yang Umum Dialami Anak

Ilustrasi anak alami gangguan tidur. Foto: Shutter Stock
1. Insomnia
Tak hanya orang dewasa, insomnia juga bisa mempengaruhi anak-anak jika mereka sangat kesulitan tidur atau tetap tidur setidaknya 3 hari dalam seminggu. Mengutip Mom Junction, gangguan perilaku tidur, kecemasan, suasana hati yang tertekan, atau stres adalah penyebab umum dari insomnia pada anak. Selain itu, anak juga biasanya memiliki ketidakmampuan untuk mengistirahatkan otak dari kekhawatiran dan pelepasan hari, sehingga membuatnya kesulitan untuk tidur.
Gangguan tidur ini mempengaruhi sekitar 10-30% dari populasi anak-anak dengan masalah tidur. Indikator yang paling umum termasuk penolakan untuk pergi ke tempat tidur, kesulitan tidur tanpa bantuan orang tua atau benda, seperti mainan atau selimut favoritnya.
anak tidur Foto: Shutterstock
2. Sleep apnea obstruktif
ADVERTISEMENT
Kondisi henti napas saat tidur ini terjadi ketika jalan napas bagian atas terhambat. Sementara, mekanisme pernapasan berfungsi dengan baik, tapi aliran udara terhalang karena penyempitan jalan napas. Gejala sleep apnea obstruktif bisa muncul sejak usia 2-8 tahun, seperti tidur mendengkur, posisi tidur tidak biasa misalnya mulut terbuka, hingga mengompol.
3. Parasomnia
Parasomnia merupakan gangguan yang membuat seseorang bisa tidur sambil berjalan dan melakukan berbagai hal tanpa disadari. Misalnya saja menangis, berbicara, berteriak, pergi ke toilet, hingga melukai diri sendiri. Kecemasan dan waktu tidur yang tidak berkualitas menjadi penyebab utamanya. Parasomnia umumnya dianggap normal pada anak-anak dan cenderung tidak membutuhkan perawatan khusus, kecuali jika ada risiko anak akan melukai dirinya sendiri.
Ilustrasi anak ngantuk berlebihan. Foto: Shutter Stock
4. Hipersomnia
ADVERTISEMENT
Hipersomnia menyebabkan anak mengantuk berlebihan di siang hari hingga tidak tertahankan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan neurologis seperti narkolepsi (ketidakmampuan otak mengatur siklus tidur), kurangnya kontrol otot, dan halusinasi saat anak tidur atau setelah bangun tidur. Namun, mengantuk berlebihan juga bisa disebabkan oleh penyakit lain termasuk gegar otak dan epilepsi.
5. Sindrom kaki gelisah
Restless Leg Syndrome atau sindrom kaki gelisah membuat anak mengalami sensasi yang tidak nyaman pada kakinya saat tidur. Dikutip dari Cleveland Clinic, kondisi ini mendorong kaki untuk bergerak secara tidak terkendali saat anak tidak ingin menggerakkannya. Beberapa anak mencoba mengatasinya dengan meregangkan kaki, berjalan, berguling, hingga berlarian di malam hari.