5 Jenis Halusinasi Ini Bisa Dialami Anak

10 Juni 2022 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak berhalusinasi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak berhalusinasi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kebanyakan anak memiliki imajinasi yang luar biasa di masa tumbuh kembangnya. Hal ini membuat anak-anak mulai bereksplorasi dengan dunia di sekitarnya melalui cerita dan penemuan uniknya.
ADVERTISEMENT
Terkadang, imajinasi anak mungkin tampak hebat di mata orang tua, sehingga ayah dan ibu tak segan untuk memberikan pujian. Namun, beberapa hal yang disampaikan anak bisa sangat berlebihan hingga mengarah ke halusinasi.
Ya Moms, halusinasi yang dialami si kecil sebenarnya bisa saja merupakan bagian dari tumbuh kembang anak yang normal tanpa menimbulkan masalah kesehatan lainnya. Dikutip dari Mom Junction, psikiater, dr. Maymunah Yusuf Kadiri, MD, menjelaskan, halusinasi merupakan pengalaman sensorik yang dialami anak tanpa rangsangan nyata.
Meski begitu, orang tua mungkin tetap merasa cemas dan khawatir bila melihat tingkat halusinasi buah hatinya terasa berlebihan. Agar bisa lebih waspada, sebaiknya ayah dan ibu mengenali beberapa jenis halusinasi yang bisa dialami si kecil.
ADVERTISEMENT

5 Halusinasi yang Bisa Dialami Anak

Ilustrasi anak berhalusinasi. Foto: Shutter Stock
1. Halusinasi visual
Halusinasi visual adalah kondisi ketika anak seolah melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada, baik berupa benda, orang, pola visual, warna, hingga cahaya. Misalnya, anak mungkin melihat lampu berkedip yang tidak terlihat oleh orang lain, atau melihat seseorang yang sebenarnya tidak ada di sana bersamanya.
2. Halusinasi pendengaran
Kondisi ini menyebabkan anak-anak mendengar suara yang tidak ada seperti mendesis atau bersiul. Mereka paling sering mendengar suara yang mengatakan sesuatu dengan kritis, pujian, atau komentar yang mengalir dari tindakan seseorang. Dikutip dari Medlineplus, beberapa anak juga mengalami halusinasi perintah, di mana suara yang didengarnya seolah meminta anak untuk melakukan tindakan tertentu termasuk hal-hal yang mengancam keselamatannya.
ADVERTISEMENT
3. Halusinasi penciuman
Halusinasi penciuman yang dalam dunia medis disebut dengan phantosmia, menyebabkan anak-anak mencium bau yang tidak ada. Si kecil mungkin mengeluhkan bau yang tidak menyenangkan seperti asap, daging busuk, bau pesing pipis, hingga bau yang menyenangkan seperti aroma makanan dan parfum. Kondisi ini bisa dialami anak pada satu atau kedua lubang hidung secara terus-menerus atau hilang timbul.
4. Halusinasi gustatory
Halusinasi jenis ini menyebabkan anak mengalami sensasi rasa dari sesuatu yang tidak ada, termasuk rasa tidak enak dan aneh seperti logam di dalam mulutnya. Kemudian, si kecil mungkin mengalami sentuhan, cubitan, hingga pukulan pada tubuhnya.
5. Halusinasi yang berhubungan dengan tidur
Mengutip Mom Junction, anak-anak juga bisa mengalami halusinasi saat bangun tidur (hypnopompic) atau ketika tidur (hypnagogic). Mereka mungkin melihat benda bergerak, gambar, mendengar suara, atau mengatakan bahwa mereka melihat hantu di antara kedua waktu tersebut.
ADVERTISEMENT
Dari kelima jenis halusinasi tersebut, halusinasi pendengaran dan visual menjadi dua kondisi yang lebih sering terjadi pada anak-anak. Meski begitu, jenis halusinasi yang dialami anak tetap bergantung pada area otak yang terlibat. Semua jenis halusinasi, bahkan yang tidak menimbulkan dampak buruk, memerlukan perhatian medis jika sudah tampak berlebihan dan mengganggu kualitas hidup si kecil, Moms.