5 Kondisi yang Tidak Disarankan untuk Menyusui Bayi, Apa Saja?

4 Mei 2023 9:42 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi-kondisi yang Tidak Memungkinkan Ibu untuk Menyusui. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi-kondisi yang Tidak Memungkinkan Ibu untuk Menyusui. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setelah melahirkan, semua ibu pasti ingin memberikan yang terbaik untuk bayinya. Salah satunya dengan menyusui dan memberikan ASI eksklusif sebagai asupan terbaik bayi di enam bulan pertamanya.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam beberapa kasus, ada ibu-ibu yang tidak bisa memberikan ASI secara eksklusif. Misalnya, ibu yang menghasilkan sedikit ASI atau kondisi-kondisi lainnya yang tidak memungkinkan. Seperti apa kondisi yang kemungkinan besar tidak disarankan untuk menyusui? Simak penjelasannya, seperti dikutip dari What To Expect!

Kondisi-kondisi yang Tidak Memungkinkan Ibu untuk Menyusui

1. Ibu dengan HIV
Wanita yang mengidap HIV sangat disarankan tidak menyusui langsung, karena dikhawatirkan virusnya dapat menular ke bayi melalui ASI. Meski begitu, ibu yang menjalani terapi antiretroviral dan viral load HIV-nya tidak terdeteksi selama kehamilan, maka kemungkinan masih diperbolehkan untuk menyusui. Sebab, viral load yang tidak terdeteksi bisa menandakan risiko penularan virus melalui ASI sangat rendah, yakni sekitar satu persen.
Ilustrasi bayi menangis karena tidak bisa menyusu. Foto: Shutter Stock
2. Penyakit Menular
ADVERTISEMENT
Ibu yang terinfeksi penyakit menular seperti cytomegalovirus dan hepatitis C umumnya dapat menyusui. Tetapi, menyusui harus dihentikan bila putingnya berdarah atau lecet selama prosesnya. Beda dengan yang mengalami penyakit serius seperti tuberkulosis aktif dan tidak diobati, maka tidak boleh menyusui sama sekali.
3. Jalani Terapi Radiasi
Anda juga tidak boleh menyusui jika sedang menjalani terapi radiasi dalam bentuk apa pun. Menyusui juga mungkin tidak dapat dilakukan sebelum perawatan radiasi, atau setelah berada di dekat orang yang menerima perawatannya.
4. Konsumsi Obat yang Bisa Masuk ASI
Sebenarnya, sebagian besar obat dan imunisasi aman digunakan selama menyusui. Tetapi, ada beberapa obat yang bisa masuk ke dalam ASI dan memengaruhi bayi, seperti obat yang dikonsumsi selama kemoterapi. Maka dari itu, sebaiknya selalu konsultasikan dulu dengan dokter tentang segala jenis obat, vitamin, maupun obat-obatan herbal sebelum mengonsumsinya.
ADVERTISEMENT
5. Kecanduan Merokok dan Alkohol
Mengonsumsi obat, alkohol, dan merokok pun sudah dilarang sejak awal kehamilan. Hal ini pun juga tidak boleh dilakukan setelah melahirkan, Moms. Jadi, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut dan susui si kecil.
Selain itu, ada beberapa alasan medis lainnya yang membuat menyusui sebaiknya tidak dilakukan. Misalnya, ibu yang memiliki penyakit serius seperti gagal jantung atau ginjal, maka menyusui mungkin bisa memperburuk kondisi kesehatan.
Ilustrasi payudara ibu sakit. Foto: Jo Panuwat D/Sjutterstock
Ada juga kondisi langka seperti hipoplasia payudara atau IGT, yakni ketika jaringan dan kelenjar susu tidak berkembang normal. Wanita yang mengalami hipoplasia kemungkinan besar tidak dapat menghasilkan cukup ASI untuk disusui secara langsung. Kemudian bagi nda yang pernah menjalani operasi pengecilan payudara juga cenderung akan mengeluarkan ASI yang sedikit.
ADVERTISEMENT
Dan terakhir, kondisi depresi atau kecemasan pascapersalinan juga harus diantisipasi. Anda memang tetap bisa menyusui, tetapi terkadang prosesnya bisa menjadi pemicu stres tambahan. Bila merasa diri sendiri menjadi lebih stres, sebaiknya hentikan proses menyusui Anda. Konsultasikan dengan dokter agar bisa mendapatkan pengobatan yang terbaik, serta tidak akan membahayakan bayi yang baru lahir. Jadi, pemulihan kesehatan mental Anda harus menjadi prioritas.

Tidak Bisa Menyusui, Apa yang Ibu Bisa Dilakukan?

Bila Anda mengalami salah satu atau beberapa kondisi di atas, maka kemungkinan besar harapan untuk menyusui bayi secara eksklusif akan pupus. Meski begitu, tidak perlu khawatir karena si kecil pun tetap bisa diberikan asupan nutrisinya dengan cara lain.
Misalnya, Anda saat ASI Anda sebenarnya masih bisa dikonsumsi namun jumlahnya tidak banyak, maka Anda tetap bisa mencoba untuk memompa. Namun, tidak perlu memaksakan diri harus mendapatkan ASI dalam jumlah banyak. Daripada memaksakan, Anda bisa melengkapi asupannya dengan susu formula. Namun, pemberian susu formula untuk bayi juga harus didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter ya, Moms!
ADVERTISEMENT