5 Mitos tentang Kehamilan yang Masih Dipercaya

8 Agustus 2019 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kehamilan. Foto: JuliaFiedler via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kehamilan. Foto: JuliaFiedler via Pixabay
ADVERTISEMENT
Dalam rencana dan usaha punya anak, informasi terkait kehamilan mau tidak mau akan Anda cari tahu. Terlebih berada di zaman yang sudah serba mudah sekarang, terdapat banyak cara dalam mendapatkannya. Bisa lewat buku, bertanya pada orang tua, lewat internet, hingga mengunjungi dokter kandungan untuk berkonsultasi.
ADVERTISEMENT
Tapi Anda juga mesti bisa menyaring semua informasi tersebut ya, Moms, sebab tak jarang meski diketahui lewat orang tua atau kerabat dekat, namun informasi tersebut bisa jadi hanyalah mitos belaka.
Merangkumnya dari Very Well Family, ini 5 mitos kehamilan yang masih dipercaya:
Tes pack atau tes kehamilan negatif. Foto: Shutterstcok
1. Setelah berhubungan intim langsung hamil
Banyak wanita mengira setelah berhubungan intim dengan suami, maka otomastis langsung hamil. Lalu, jika setelah berhubungan intim beberapa kali dalam satu bulan dan tidak kunjung hamil, berarti ada yang salah dengan kesuburan wanita.
Faktanya, mungkin Anda akan menemui orang-orang yang langsung hamil dan ada juga yang tidak. Hal ini terjadi tergantung pada kondisi kesuburan wanita, Moms. Enam bulan sampai satu tahun merupakan waktu yang tergolong normal, bagi seorang wanita baru hamil.
ADVERTISEMENT
Bahkan menurut studi, 68 persen wanita hamil setelah 3 bulan berhubungan intim dengan suami, lalu 92 persen setelah satu tahun. Lalu kapan Anda bisa merasa khawatir dan memeriksakan diri ke dokter? Bila setelah setahun masih belum menunjukkan tanda kehamilan, Anda bisa mengunjungi dokter.
2. Berhubungan intim dengan suami setiap hari, cepat hamil
Beberapa pasangan meyakini bahwa berhubungan intim setiap hari, membuat wanita cepat hamil. Namun sebenarnya tidak ada bukti nyata itu bisa membantu Anda hamil lebih cepat. Yang ada justru kelelahan dan frustasi.
Oleh sebab itu, kehamilan itu tidak selalu ditentukan oleh seberapa sering Anda melakukan hubungan intim dengan pasangan. Karena pembuahan lebih kepada masalah waktu dan faktor fisiologis yang mendukung.
ADVERTISEMENT
3. Jika wanita sedang dalam masa subur, tak sulit untuk hamil
ilustrasi pasangan suami istri yang ingin punya anak. Foto: shutterstock
Ovulasi memang penting dalam proses kehamilan, tetapi dibutuhkan lebih dari sekadar sel telur untuk hamil. Jika saluran tuba tersumbat, pembuahan tidak akan terjadi. Selain itu, Anda juga butuh sperma untuk bisa hamil, jadi hamil bukan sekadar tentang kesuburan wanita saja.
4. Tidak bisa hamil setelah berumur 40 tahun
Banyak yang mengatakan bahwa wanita yang mencoba hamil di atas 40 tahun adalah hal yang tak mungkin. Padahal pada kenyataannya, hamil di atas 40 tahun masih memungkinkan. Namun memang perlu waktu yang lama dan terdapat risiko yang menyertai pula, Moms.
5. KB bisa sebabkan kemandulan
KB memang bisa mencegah kehamilan ketika Anda menggunakannya. Tapi kalau sudah berhenti KB, Anda bisa subur kembali. Selain itu, ada penelitian yang menemukan bahwa KB tidak meningkatkan risiko infertilitas.
ADVERTISEMENT
Menggunakan KB memang bisa memengaruhi jadwal haid, tapi ini masih tergolong normal, Moms.