Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kehidupan seks suami istri bisa dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya yang dapat mengganggu adalah impotensi. Tidak hanya itu, masalah ini juga dapat membuat Anda dan suami sulit mendapatkan anak.
ADVERTISEMENT
Mengutip Healthline, impotensi terjadi ketika Anda tidak bisa mencapai puncak ereksi, mempertahankan ereksi atau ejakulasi secara konsisten. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh American Journal of Medicine mencatat risiko impotensi meningkat seiring bertambahnya usia. Bahkan lebih tinggi dari pria yang didiagnosis berisiko kardiovaskular.
Impotensi juga berefek negatif kepada kehidupan seks suami dan Anda sendiri. Sehingga tak jarang menyebabkan depresi, stres, dan rendah diri. Lantas, apa saja penyebab impotensi itu?
5 Penyebab Impotensi
1. Penyakit Endokrin
Sistem endokrin tubuh umumnya menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme, fungsi seksual, reproduksi, suasana hati dan masih banyak lagi. Diabetes adalah contoh penyakit endokrin yang bisa menyebabkan suami Anda mengalami impotensi. Diabetes mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan hormon insulin.
ADVERTISEMENT
Salah satu komplikasi yang terkait dengan diabetes kronis adalah kerusakan saraf. Kondisi ini memengaruhi sensasi yang dirasakan penis, Moms. Selain itu, komplikasi lainnya adalah gangguan aliran darah dan kadar hormon pada pria.
2. Gangguan Neurologis dan Saraf
Beberapa kondisi neurologis bisa meningkatkan risiko impotensi . Kondisi saraf mempengaruhi kemampuan otak untuk berkomunikasi dengan sistem reproduksi. Inilah yang menyebabkan suami Anda sulit mencapai ereksi.
Penyakit gangguan neurologis yang terkait dengan impotensi antara lain, penyakit alzheimer, penyakit parkinson, tumor otak atau sumsum tulang belakang, multiple sclerosis, stroke, dan epilepsi lobus temporal. Selain itu, jika suami pernah menjalani operasi prostat, ia juga bisa mengalami kerusakan saraf yang mengakibatkan impotensi.
Begitu juga bila suami merupakan atlet sepeda jarak jauh. Kegiatan olah raga ekstrem seperti ini bisa membuatnya mengalami impotensi sementara. Tekanan yang berulang pada bokong dan alat kelaminnya juga bisa berpengaruh pada fungsi saraf.
3. Konsumsi Obat-obatan
Mengkonsumsi obat-obatan tertentu dapat memengaruhi aliran darah, yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Misalnya obat-obat depresan sistem saraf pusat (CNS), seperti alprazolam , obat kemoterapi, stimulan SSP, diuretik, inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), dan obat untuk hormon sintetis. Meski begitu, pastikan suami tidak berhenti minum obat tanpa izin dokter ya, Moms.
ADVERTISEMENT
4. Kondisi Jantung
Kondisi yang memengaruhi jantung dan kemampuannya memompa darah dengan baik dapat menyebabkan impotensi. Tanpa aliran darah yang cukup ke penis , pasangan Anda tidak bisa ereksi. Aterosklerosis , suatu kondisi yang menyebabkan pembuluh darah menjadi tersumbat, dapat menyebabkan impotensi. Kolesterol tinggi dan hipertensi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko impotensi.
5. Gaya Hidup
Kita perlu memahami, untuk mencapai ereksi, pria harus melalui apa yang dikenal sebagai fase kegembiraan. Fase ini bisa menjadi respons emosional. Nah Moms, jika suami memiliki gangguan emosional, itu akan berpengaruh pada hasrat atau semangatnya berhubungan seks. Tak heran bila depresi dan kecemasan juga dapat meningkatkan risiko impotensi. Oleh sebab itu, kita perlu selalu mendukung dan berada si sisi suami melewati masa-masa sulitnya. Bila perlu, temani suami mencari bantuan profesional.
ADVERTISEMENT