5 Salah Kaprah Soal Pertimbangan Ibu Hamil untuk Melahirkan Caesar

21 Oktober 2020 11:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi operasi caesear. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi operasi caesear. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Ada dua metode persalinan: melahirkan secara normal dan melalui operasi caesar. Namun bukan berarti ini pilihan bebas tanpa alasan lho, Moms. Melahirkan caesar, sebaiknya hanya dilakukan atas saran dokter terkait indikasi medis tertentu yang menyebabkan ibu hamil tidak bisa melahirkan secara normal.
ADVERTISEMENT
Memang, sebagian wanita memilih melahirkan caesar meski kondisi kehamilannya memenuhi syarat untuk bisa melahirkan normal. Namun pilihan untuk melahirkan caesar perlu dipertimbangkan dengan matang dan dibahas secara mendalam dengan dokter ataupun bidan Anda.
Jangan sampai memutuskan untuk melahirkan dengan operasi caesar karena pertimbangan-pertimbangan yang kurang tepat atau salah kaprah. Seperti apa contohnya?

Melahirkan Caesar Lebih Cepat dan Mudah

Ilustrasi melahirkan caesar. Foto: Shutterstock
Mengutip What to Expect, jika ibu hamil berharap dapat bersalin dengan cara yang mudah dan cepat maka melahirkan caesar bukan jawabannya. Sebab, melahirkan dengan caesar membutuhkan waktu pemulihan dan perawatan lebih lama.
Karena merupakan operasi besar, melahirkan caesar juga lebih banyak risikonya bila dibandingkan dengan melahirkan normal.
ADVERTISEMENT

Melahirkan Caesar Bukan Berarti Tanpa Rasa Sakit

Ilustrasi ibu hamil mau melahirkan. Foto: Shutterstock
Takut menghadapi rasa sakit persalinan normal? Ingatlah bahwa pilihan untuk melahirkan dengan operasi caesar bukan satu-satunya cara untuk melahirkan tanpa rasa sakit.
Untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan normal, cobalah berdiskusi dengan dokter. Jika rasa sakit tak tertahankan, Anda bisa meminta solusi pada dokter dengan memberikan epidural, pudendal block, obat penenang atau epidural spinal gabungan.
Kita juga perlu paham, Moms, operasi caesar akan meninggalkan rasa sakit terutama pada bekas sayatan atau luka yang berlapis di perut.

Melahirkan Caesar Tidak Menjamin Vagina Tetap Kencang

Melahirkan caesar atau normal, vagina tetap akan berubah. Foto: Shutterstock
Melahirkan caesar atau normal, vagina tetap akan berubah. Dilansir Romper, Dr. Seth Plancher, dokter kandungan dan ginekolog dari Garden City, New York, AS, mengatakan, sebelum melahirkan pun vagina sudah akan berubah. Ini karena kehamilan meningkatkan aliran darah seorang wanita.
ADVERTISEMENT
"Tidak usah bicara melahirkan, sebelum persalinan pun, waktu hamil, ada (wanita) yang vaginanya membengkak seperti mengalami varises atau mirip dengan wasir," kata Dr Plancher.
Tapi tidak usah terlalu khawatir, kendurnya otot vagina setelah melahirkan normal dapat diatasi dengan latihan kegel.
Justru sisi baiknya, melahirkan normal jarang sekali mengakibatkan masalah inkontinensia urine pasca-persalinan atau keadaan sulit menahan buang air kecil.

Sekali Melahirkan Caesar, Begitu Juga di Kehamilan Berikutnya

Ilustrasi ibu hamil akan melahirkan. Foto: Shutterstock
Ini juga salah kaprah! Karena setelah melahirkan caesar, kita bisa saja menjalani Vaginal Birth After Caesarian (VBAC) atau melahirkan normal setelah operasi caesar di kehamilan berikutnya.
Namun memang ada beberapa kondisi yang perlu Anda penuhi sebagai syarat untuk menjalani VBAC.
ADVERTISEMENT
Jadi jangan salah kaprah lagi ya, Moms! Bila tetap ingin melahirkan melalui operasi caesar, jelaskan dan berdiskusilah terlebih dulu dengan dokter atau bidan Anda.