Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Ada beberapa masalah atau tanda hamil yang berbahaya bagi janin. Salah satunya adalah hamil dengan rubella.
ADVERTISEMENT
Rubella atau campak Jerman adalah infeksi virus yang ditandai dengan ruam merah pada kulit. Penularan utamanya dapat melalui percikan air liur di udara yang dikeluarkan penderita melalui batuk atau bersin.
Infeksi rubella jika terjadi pada bayi, anak, atau orang dewasa tidak berakibat fatal. Tapi jika terjadi pada ibu hamil, terutama sebelum usia kehamilan lima bulan, rubella berpotensi tinggi untuk menyebabkan sindrom rubella kongenital.
Mengutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sindrom rubella kongenital (SRK) adalah suatu kumpulan gejala penyakit yang terdiri dari katarak, penyakit jantung bawaan, gangguan pendengaran, dan keterlambatan perkembangan, termasuk keterlambatan bicara dan disabilitas intelektual.
Sindrom rubella kongenital disebabkan infeksi virus rubella pada janin selama masa kehamilan. Seorang anak dapat menunjukkan satu atau lebih gejala SRK dengan gejala yang paling sering adalah gangguan pendengaran. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan, risiko bayi terkena SRK sebesar 43 persen. Risiko tersebut meningkat menjadi 51 persen jika infeksi terjadi pada 3 bulan pertama kehamilan dan bisa menyebabkan keguguran.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa saja tanda hamil yang menunjukkan seorang wanita tekena rubella?
1. Flu
Gejala rubella yang pertama ini sebenarnya mirip dengan gejala flu biasa. Namun, ibu hamil yang menderita rubella biasanya mengeluarkan cairan hidung atau ingus yang relatif lebih cair. Wasapa Moms, jika flu disertai sakit kelapa berlangsung selama lebih dari 7 hari, maka segera pergi ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
2. Kulit ruam
Ciri infeksi rubella yang paling mudah dikenali adalah munculnya ruam berbentuk bercak merah pada kulit. Ruam ini umumnya dimulai di sekitar kelenjar getah bening, yaitu di sekitar telinga dan akan menjalar ke wajah dan bagian tubuh lainnya.
Ruam yang muncul mudah dibedakan karena bukan disebabkan oleh biang keringat ataupun gatal karena infeksi bakteri. Tanpa dipicu oleh faktor-faktor tertentu, ruam dapat muncul secara tiba-tiba setelah 48-60 jam setelah terinfeksi, dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain kurang lebih selama 4 hari.
ADVERTISEMENT
3. Demam
Karakter demam yang muncul mirip dengan demam pada umumnya. Hanya saja demam yang terjadi hanyalah demam ringan yang suhunya tidak melebihi 39 derajat celsius. Perbedaan lainnya adalah demam akan berlangsung cukup lama, yaitu sekitar 4-7 hari.
4. Iritasi mata
Gangguan debu dan polusi udara bisa menyebabkan gangguan iritasi pada mata. Namun ibu hamil yang terinfeksi rubella, biasanya mengalami iritasi yang berlangsung selama lebih dari 3 hari.
5. Nyeri Sendi
Wanita hamil yang terinfeksi rubella akan merasa mudah lelah dan lemas. Kondisi ini dikarenakan efek kombinasi dari gejala-gejala yang telah muncul sebelumnya. Dampak dari menurunnya imunitas bisa mengakibatkan nyeri sendi, Moms.
Memang tidak mudah untuk menilai tanda hamil secara kasat mata apakah seorang ibu terinfeksi virus rubella atau tidak. Sehingga, pemeriksaan darah penting dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya infeksi ini.
ADVERTISEMENT