Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
5 Tips Belanja Bahan Makanan yang Bisa Buat Keluarga Jadi Lebih Sehat
3 Juli 2020 18:18 WIB
Diperbarui 22 Februari 2021 21:23 WIB
ADVERTISEMENT
Nutrisi yang baik dimulai dengan pilihan cerdas saat berbelanja bahan makanan untuk keluarga . Akan sulit memasak makanan sehat kalau tidak punya bahan makanan yang sehat di dapur kita.
ADVERTISEMENT
Namun jujur saja: siapa sih, yang punya waktu untuk membaca semua label makanan dan mencari tahu bahan makanan atau produk mana yang paling bergizi dan baik untuk dibeli? Apalagi waktu belanja yang seringkali terbatas, karena berbagai kesibukan lainnya.
Meski begitu, menurut Marion Nestle, PhD, MPH, profesor nutrisi di New York University, AS, kita tidak seharusnya menyerah, Moms. Marion berkata, pilihan yang sehat sebenarnya sangat mudah didapat di supermarket mana pun selama kita tahu cara menemukannya.
Berikut kumparanMOM merangkum tips yang diberikannya dalam buku "What to Eat: An Aisle-by-Aisle Guide to Savvy Food Choices and Good Eating"
1.Susun Rencana
Usaha mendapat bahan makanan yang lebih sehat seharusnya dimulai bahkan saat kita belum pergi berbelanja. Di rumah, buatlah rencana!
ADVERTISEMENT
Rencanakan makanan untuk keluarga selama seminggu, dan buat daftar belanja. Ini memang akan membutuhkan beberapa menit, tetapi sebenarnya menghemat waktu karena Anda tak perlu bolak-balik belanja lagi karena ada yang lupa terbeli.
Jangan lupa, ketika membuat rencana, lihat piramida makanan untuk memberi panduan nutrisi apa saja yang keluarga Anda butuhkan. Dengan begini, pola makan sehat bergizi seimbang lebih mungkin dicapai.
"Pastikan semua bahan makanan yang ada di piramida tersebut ada dalam daftar belanja Anda," saran Marion. Mulai dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, susu, daging rendah lemak, ikan, unggas, kacang-kacangan, dan kacang-kacangan.
2.Buat Variasi
Cara ini juga membantu kita merencanakan variasi bahan makanan agar anggota keluarga mendapat lebih banyak ragam nutrisi. Kalau selama ini mengolah kentang misalnya, coba masukkan ubi ke dalam daftar belanja. Kalau minggu lalu sudah membeli bayam atau kangkung misalnya, minggu ini coba beli daun gingseng atau katuk sebagai gantinya.
ADVERTISEMENT
3.Bayar Lebih untuk Alasan yang Tepat
Jenis wortel atau alpukat yang disukai si kecil harganya lebih mahal dari jenis yang biasa? Kalau memang bisa membuatnya lebih banyak makan sayur dan buah-buahan, tidak apa-apa kan, Moms? Lebih baik alokasikan bujet lebih untuk membeli makanan sehat dan kurangi bujet membeli camilan tak bergizi.
Makanan yang sehat pada akhirnya justru juga bisa menghemat pengeluaran keluarga . Tidak rela kan, kalau sampai uang kita banyak keluar untuk membeli obat atau membayar tagihan rumah sakit?
4.Pilih Lorong Supermarket yang Tepat
Saat berbelanja, alokasikanlah waktu paling banyak di bagian produk segar. Datangi bagian ini paling pertama dan pilihlah buah-buahan dan sayuran beraneka warna.
ADVERTISEMENT
Soal warna buah dan sayuran ini penting, Moms, sebab warnanya mencerminkan kandungan vitamin, mineral, dan fitonutrien yang berbeda dari setiap buah atau sayuran.
Setelah itu datangi lorong yang menjual beras, sereal, mi dan roti. Pilih yang paling alami, rendah gula dan tinggi serat. Misalnya beras merah, oatmeal, dan roti gandum alih-alih mi instan. Mau beli pasta untuk si kecil? Pilih yang biasa daripada yang instan, ya! Begitu juga dengan sausnya. Lebih sehat buat sendiri dari daging giling dan tomat.
Sementara lorong makanan ringan tanpa gizi, minuman bersoda dan makanan olahan dalam kaleng yang umumnya mengandung garam dan gula tinggi bisa Anda lewati atau taruh di prioritas paling akhir.
5.Pilih yang Bahannya Sedikit
Masih merasa perlu membeli makanan olahan yang dikemas atau makanan kaleng untuk keluarga ? Usahakan baca labelnya.
ADVERTISEMENT
Memang biasanya kita tidak paham cara membaca label tersebut. Tapi Marion memberi tips: hindari membeli bahan makanan yang mengandung lebih dari lima bahan atau mencantumkan bahan yang bahkan tidak Anda ketahui atau sulit Anda ucapkan.
"Semakin sedikit bahan yang ditulis, umumnya semakin baik dan alami," pesannya.
Misal, tertulis, 100% gula kelapa. Sudah jelas kandungannya dan tidak perlu penjelasan lebih lagi kan, Moms?