Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
Buang air besar merupakan hal normal yang dilakukan manusia untuk membuang sisa makanan yang tidak dicerna oleh tubuh. Begitu pula dengan bayi. Meski begitu, bayi biasanya akan buang air besar (BAB) dengan frekuensi yang lebih banyak dari orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Tekstur, warna dan frekuensi kotoran atau pup yang dikeluarkan bayi pun dapat menentukan kondisi kesehatannya. Ya Moms, rupanya kondisi pup pada bayi yang tidak normal bisa menjadi gejala dari suatu masalah kesehatan yang sedang diderita si kecil.
Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk memerhatikan kondisi pup si kecil agar dapat melakukan pencegahan atau penanganan lebih cepat. Agar lebih waspada, berikut beberapa kondisi pup bayi yang tidak normal.
Kondisi Pup Bayi yang Tidak Normal
1. Pup berwarna hitam atau kemerahan
Sebagian orang tua mungkin merasa cemas saat ada perubahan pada warna pup bayi. Mengutip Health Link British Columbia, normalnya, pup bayi memiliki warna kecoklatan atau kekuningan. Tapi, pup yang berwarna hitam atau kemerahan bisa jadi disebabkan karena adanya pendarahan di usus atau lambung bayi. Kemudian, jika Anda menemukan sedikit bercak darah, bisa jadi itu karena adanya luka saat ia berusaha mengeluarkan kotorannya.
ADVERTISEMENT
2. Pup berwarna putih
Meski jarang terjadi, bisa saja Anda akan menemukan kondisi di mana pup si kecil memiliki warna putih pucat yang tidak biasa. Rupanya hal ini bisa disebabkan karena bayi mempunyai masalah pada organ hati atau kantung empedu. Namun, bisa saja ini terjadi karena obat-obatan dan susu yang dikonsumsi bayi.
3. Ada cacing di dalam pup
Menurut Medicine Net, jika orang tua menemukan adanya cacing pada kotoran bayi, tandanya bayi memiliki masalah pencernaan yang cukup serius. Ya Moms, ini merupakan gejala cacingan yang paling umum. Sebaiknya segera hubungi dokter jika hal ini terjadi pada bayi Anda.
4. Tekstur terlalu cair
Mengutip Norton Children, tekstur kotoran bayi tergantung pada asupan yang diberikan, apakah itu ASI atau susu formula. Bayi yang minum ASI biasanya memiliki tekstur pup yang lebih encer. Sementara, bayi yang minum susu formula pupnya lebih terbentuk namun tetap lembek. Namun jika kotoran si kecil terlihat lebih encer daripada biasanya dan terjadi berulang kali, bisa jadi si kecil mengalami diare, Moms.
ADVERTISEMENT
5. Tekstur terlalu keras
Bayi sering kali mengalami berbagai masalah pencernaan seperti diare dan sembelit. Sembelit biasanya ditandai dengan frekuensi buang air besar yang jarang dan perut bayi yang membuncit. Selain itu, Anda juga bisa melihat pada kondisi pup si kecil yang bertekstur keras. Biasanya kotoran bayi juga akan menyerupai batu kerikil dan membuat si kecil mengejan saat buang air besar.
6. Pup berlendir
Pup bayi yang disertai lendir juga perlu diwaspadai oleh orang tua. Ya Moms, apabila Anda menemukan bahwa kotoran terlihat seperti jeli atau mengandung lendir, Anda harus segera menemui dokter. Sebab, hal ini mungkin menunjukkan intoleransi protein susu sapi, infeksi atau potensi masalah usus pada bayi.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis
ADVERTISEMENT