Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
7 Cara Agar Produksi ASI Perah Melimpah
18 September 2018 9:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Ketersediaan ASI perah adalah kunci, terutama bagi ibu yang mesti kembali bekerja karena cuti bersalin akan segera berakhir. Sebab itulah cara para ibu agar tetap bisa memberi bayi ASI eksklusif.
ADVERTISEMENT
Produksi ASI perah yang melimpah maka jelas jadi harapan, dan jika yang terjadi adalah sebaliknya, memang bisa membuat para ibu stres. Coba tips berikut supaya ASI perah dapat melimpah, Moms:
a. Rutin mengeluarkan ASI
Baik bagi ibu bekerja di kantor atau tidak, Anda tetap disarankan tetap memerah ASI. DIkutip dari laman Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), dengan rutin memerah ASI, maka itu menjaga payudara menghasilkan lebih banyak ASI, sebab semakin sering ASI dikeluarkan maka payudara akan semakin gencar memproduksi ASI.
Ketersediaan ASI perah di rumah bagi ibu yang tidak bekerja di rumah, tentu juga bisa sangat membantu. Misalnya saat Anda mendadak harus pergi atau dirawat di rumah sakit.
Saat berada dengan si kecil pun, jangan lupa untuk menyusui secara langsung ya, Moms. Ini karena sifat produksi ASI yang menganut prinsip supply and demand, artinya tubuh ibu memproduksi ASI sesuai kebutuhan bayi Anda.
ADVERTISEMENT
b. Hindari stres
Akan ada aktivitas baru di kantor bagi ibu baru, yakni memerah ASI. Lakukanlah hal itu dengan bahagia, Moms! Dan bila pekerjaan Anda memang sedang banyak-banyaknya, pastikan Anda mendapat istirahat cukup dan melakukan manajemen waktu yang baik.
Sebab, kondisi kelelahan dan stres bisa menghambat hormon prolaktin dan oksitosin yang bekerja dalam memproduksi ASI.
c. Rutin memijat payudara
Jangan lupa untuk rutin memijat payudara, Moms. Konselor laktasi menganjurkan, agar para ibu menyusui memijat payudaranya saat sebelum dan sesudah memompa, agar produksi ASI perah melimpah.
Selain itu, meskipun Anda sudah memiliki alat pompa yang cocok, seusai memompa menggunakan alat lanjutkanlah memompa menggunakan tangan. Hal ini ternyata dapat merangsang ASI keluar lebih banyak lho, Moms.
ADVERTISEMENT
d. Disiplin dengan waktu memerah
Aturlah waktu untuk memerah ASI dan disiplin menaati jadwal memerah yang sudah Anda buat. Terlebih, bila waktu Anda berjauhan dengan bayi membutuhkan lebih dari 8 jam.
Hal ini juga untuk mencegah penurunan produksi ASI, bila lebih dari 5 jam ASI tidak dikeluarkan. Di kantor misalnya, Anda bisa memompa ASI setiap 3 jam sekali.
e. Merangsang refleks let-down (LDR)
Let-down refleks adalah refleks keluarnya ASI dari payudara, yang biasanya dapat terjadi akibat saraf dalam payudara yang terstimulasi.
Untuk menstimulasi LDR, Anda bisa melakukan pemijatan payudara, memompa sambil bersantai dan melihat video lucu si kecil dari ponsel Anda, atau manfaatkan waktu memerah ASI saat bayi tengah terlelap. Perasaan saat memperhatikan bayi secara seksama, dan penuh kasih bisa memengaruhi produksi ASI Anda, lho!
ADVERTISEMENT
f. Perhatikan teknik memompanya
Ada beragam teknik memompa demi memeroleh ASI perah yang banyak, Moms. Tak ada salahnya bila Anda mencobanya satu per satu. Yang pertama, adalah cobalah dengan memompa sambil menyusui si kecil atau dikenal juga tandem nursing pumping. Dengan begitu, LDR bisa terjadi lebih dari satu kali.
Kedua, dengan cara memompa kedua payudara secara bersamaan (double pumping). Umumnya mesti menggunakan alat pompa elektrik, dipercaya bisa memproduksi ASI lebih banyak.
h. Banyak mengonsumsi cairan
Satu hal yang tak kalah penting adalah rajin mengonsumsi cairan sehat ya, Moms. Ingat, ASI diambil dari jumlah cairan di dalam tubuh ibu. Sehingga jika ketersediaan cairan pada tubuh Ibu tidak cukup, maka produksi ASI bisa terganggu jumlahnya. Rutinlah minum air putih, konsumsi buah-buahan, dan smoothies.
ADVERTISEMENT
Menurut Angka Kecukupan Gizi 2013, kebutuhan air putih saat hamil bertambah 300 ml, dan saat menyusui mesti menambahkan asupan air putih jadi 600-800 ml sehari.