7 Cara Cegah Bayi Lahir dengan Berat Rendah

28 November 2019 8:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bayi Lahir dengan Berat Rendah Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bayi Lahir dengan Berat Rendah Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Idealnya bayi baru lahir memiliki berat antara 2,5 sampai 4 kilogram. Namun apabila bayi baru lahir dan beratnya kurang dari 2,5 kg atau 2500 gram, maka dikategorikan ke dalam bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
ADVERTISEMENT
Menurut hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi BBLR di Indonesia sekitar 6,2 persen. Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan bahwa BBLR merupakan salah satu indikator penting masalah kesehatan bayi baru lahir, sebab berkaitan dengan peluang untuk bertahan hidup.
Ya Moms, setelah lahir, bayi dengan berat badan rendah cenderung lemah, mudah kedinginan karena lapisan lemak di bawah kulitnya masih tipis, mudah lelah, gampang terkena penyakit dan mengalami gangguan pernapasan. Biasanya bayi dengan BBLR akan mendapat perawatan intensif sesaat setelah lahir.
Senada dengan hasil analisis M.S Kramer yang dipublikasi buletin WHO pada 1987, BBLR berisiko 20 kali lipat lebih besar untuk meninggal dibandingkan bayi yang berat badannya lebih dari 2500 gram. Peluang hidup yang lebih rendah ini juga disebabkan oleh beberapa hal: badan bayi yang lebih kecil dan lemah membuatnya susah untuk makan, sulit bertambah berat badan, dan susah melawan infeksi. Lapisan lemaknya yang tipis juga sulit menjaga tubuhnya tetap hangat meski berada di temperatur normal.
Ilustrasi Bayi Lahir dengan Berat Rendah Foto: Shutterstock
Selain itu, penelitian di Brazil yang diterbitkan pada Journal de Pediatria pada 2015 menemukan bahwa anak-anak yang dulu lahir BBLR, cenderung punya kemampuan bahasa yang lebih buruk dibandingkan anak-anak yang lahir dengan berat normal. Adapun gangguan perkembangan bahasa ini terjadi pada tahun pertama kehidupan.
ADVERTISEMENT
Nah untuk mencegahnya, sejak di dalam kandungan Anda bisa melakukan 7 cara berikut ini, Moms:
1. Makan lebih sering atau lebih banyak. Namun jangan lupa untuk tetap memilih yang bergizi seimbang. Pastikan juga melakukan pengecekan penambahan berat badan secara berkala, Moms. Tujuannya agar kenaikan berat badan masih sesuai atau tidak sampai berlebihan. Karena itu juga disarankan untuk mengkonsumsi asupan sehat dan mencapai berat badan ideal sejak program hamil.
2. Bila perlu, konsumsi suplemen zat besi juga. Karena zat besi berperan dalam pertumbuhan bayi dalam kandungan serta dapat mencegah kelahiran prematur. Tapi sebelum itu, konsultasikan dulu dengan dokter.
Ilustrasi Bayi Lahir dengan Berat Rendah Foto: Shutterstock
3. Rutin melakukan pemeriksaan selamat hamil. Tujuannya agar berat badan Anda dan janin di dalam kandungan terkontrol, Moms. Beri tahu juga soal riwayat kesehatan Anda dan suami. Dengan begitu, dokter mungkin juga akan melakukan pencegahan tambahan, terkait penyakit yang Anda derita.
ADVERTISEMENT
4. Kurangi kegiatan yang melelahkan secara fisik semasa kehamilan. Sebaliknya, beristirahatlah yang cukup dan tidur lebih awal dari biasanya untuk menjaga agar kondisi tubuh tetap fit.
5. Jaga jarak kehamilan dengan anak sebelumnya minimal 2 tahun. Mengapa? Agar Anda lebih fokus terhadap kehamilan sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi serta menjaga kondisi janin dan diri sendiri.
6. Hindari rokok dan alkohol, apalagi narkoba ya, Moms! Karena lebih berisiko melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah serta berkontribusi terhadap pertumbuhan janin.
7. Bila kenaikan berat badan Anda masih kurang dari 1 kilo tiap bulannya, konsultasikan dengan dokter kandungan Anda.