7 Faktor Penyebab Stres yang Bisa Hambat Program Hamil

11 Mei 2022 18:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ibu stres berdampak pada sulit hamil. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu stres berdampak pada sulit hamil. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Beberapa pasangan yang sudah menikah terkadang ingin segera hamil. Namun keinginan tersebut tidak selalu berjalan mulus. Ya Moms, ada beberapa penyebab wanita tidak kunjung mendapat keturunan, salah satunya sedang dalam kondisi stres.
ADVERTISEMENT
Stres dan kehamilan ternyata bisa saling berpengaruh. WebMD melansir, beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara tingkat stres pada wanita dan peluang kehamilan. Misalnya, wanita yang air liurnya memiliki kadar alfa-amilase tinggi --enzim yang menandai stres--, membutuhkan waktu 29 persen lebih lama untuk hamil dibandingkan yang kadarnya biasa saja. Kemudian wanita yang stres juga lebih jarang berhubungan seks, bahkan cenderung menjadi perokok dan terlalu banyak minum alkohol atau kafein. Semua itu bisa menurunkan peluang untuk hamil.
"Kita tahu bahwa hormon stres seperti kortisol mengganggu sinyal antara otak dan ovarium, sehingga tidak bisa berovulasi," ujar Sarah Berga, MD, yang merupakan Dokter Spesialis Infertilitas di Wake Forest Medical Center, North Carolina, Amerika Serikat.

Faktor Penyebab Stres yang Bisa Hambat Kehamilan

ilustrasi wanita stres berdampak pada susah hamil. Foto: Shutterstock
Nah Moms, dikutip dari Very Well Family, stres dapat mendorong seseorang berperilaku tidak sehat dan mengakibatkan kesuburan menurun. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang justru menurunkan tingkat kehamilan dan bagaimana cara mengatasinya.
ADVERTISEMENT
1. Tidur
Jam kerja atau gaya hidup yang seringkali membuat tubuh kurang tidur perlu segera diatasi. Kurang tidur dalam waktu terus menerus dapat mempengaruhi kesehatan tubuh dan kesuburan. Penelitian menunjukkan orang yang terus menerus tidur kurang dari lima jam sehari tidak hanya akan mengalami obesitas, tetapi juga meningkatkan risiko masalah kehamilan dan keguguran.
Beberapa cara untuk memperbaiki kebiasaan tidur bisa seperti: membuat rutinitas sebelum tidur, hindari membuka pekerjaan sesaat sebelum tidur, minum secangkir teh herbal dan hindari kafein pada sore ke malam hari. Jika masih tidak bisa tidur, cobalah untuk menulis jurnal atau membuat tubuh Anda sibuk tanpa harus membuka pekerjaan.
2. Pola Makan
Ketika kita stres, pola makan bisa cenderung menjadi kurang sehat. Ada yang terus menerus makan hingga obesitas, dan ada juga yang justru kehilangan nafsu makan karena merasa di bawah tekanan. Persoalan obesitas ini tak hanya berdampak pada kesuburan istri, tetapi juga suami karena jumlah spermanya menjadi lebih sedikit. Bagi yang berat badannya rendah pun bisa menyebabkan amenore atau siklus menstruasi menjadi berantakan. Tidak menstruasi maka bisa berdampak tidak ada ovulasi.
ADVERTISEMENT
Biasanya, para ahli akan merekomendasikan diet sehat bagi Anda yang sedang program hamil. Diet dengan makanan seimbang, makanan kaya protein dan lemak sehat, serta banyak makan buah dan sayur biasanya akan lebih difokuskan.
Ilustrasi olahraga di rumah. Foto: Shutterstock
3. Olahraga
Olahraga memang sangat baik untuk kesehatan dan bisa mengurangi stres. Tapi hal ini bisa berdampak negatif apabila olahraga terlalu banyak dilakukan. Sebuah studi pada 2.000 wanita dengan metode fertilisasi in vitro (IVF) menemukan mereka yang berolahraga empat jam atau lebih per minggu selama 1-9 tahun terakhir memiliki kemungkinan peluang 40 persen lebih kecil untuk hamil dengan IVF. Peserta juga lebih berisiko mengalami kegagalan implantasi atau keguguran.
Apabila Anda sedang berusaha menurunkan berat badan, ada baiknya untuk mengurangi sedikit porsi latihan atau olahraga yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
4. Kafein
Secangkir kopi di sore atau malam hari biasanya menjadi obat lelah dan stres. Namun, perlu diketahui terlalu banyak minum kopi atau minuman kafein lainnya dapat berdampak negatif pada kesuburan. Sebuah studi pada 2016 menemukan pasangan yang sedang mencoba program hamil dan minum lebih dari 200 mg kafein dalam sehari lebih mungkin mengalami keguguran.
Maka dari itu, penting untuk membatasi asupan kafein ketika sedang mencoba hamil, dan ada baiknya menggantinya dengan minuman yang lebih sehat seperti air putih.
5. Alkohol
Minum alkohol adalah salah satu larangan terbesar apabila Anda sedang program hamil. Sebuah studi tahun 2014 mengungkapkan wanita yang sedang hamil dan mengonsumsi empat gelas atau lebih alkohol/wine akan meningkatkan risiko keguguran. Selain itu, terlalu banyak miras pun akan berpengaruh pada jumlah sperma. Sperma pada pria yang mengonsumsi alkohol 2-8 kali lipat tidak akan berhasil pembuahan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut March of Dimes, tidak ada alkohol yang 100 persen aman untuk ibu hamil. Oleh sebab itu, hindari minum alkohol saat Anda program hamil hingga kehamilan.
6. Merokok
Jika menjadikan rokok atau vape sebagai solusi mengatasi stres, hal itu salah besar. Sebab, merokok hanya akan berdampak negatif pada kesehatan, termasuk kesuburan. Pada wanita, merokok bisa meningkatkan risiko saluran tuba tersumbat, berisiko kanker serviks, mengalami kerusakan sel telur di ovarium dan peningkatan risiko keguguran. Jadi, hindari merokok atau kemungkinan hamil pun berkurang.
7. Seks
Seks adalah bagian penting dalam program kehamilan dan sekaligus bisa menjadi pereda stres. Namun, karena kesibukan pekerjaan yang bahkan sampai menyebabkan stres membuat rencana hamil bisa terhambat. Saat stres, libido Anda cenderung menurun.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, penting untuk mengurangi kesibukan Anda dan lebih proaktif lagi mencari waktu lebih sering berhubungan seks dengan suami. Misalnya, apabila Anda dan suami merasa terlalu lelah bercinta pada malam hari, pertimbangkan untuk melakukan seks di pagi harinya. Jika masalah ini tidak segera dicarikan solusinya, carilah bantuan konseling pada tenaga profesional.