Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Trimester pertama menjadi masa yang dapat dibilang, cukup melelahkan bagi ibu hamil secara umum. Pada saat ini, biasanya Anda akan mengalami berbagai keluhan yang dapat sebabkan ketidaknyamanan dan tubuh terasa sakit.
ADVERTISEMENT
Mulai dari sering mual dan muntah, ngidam, sampai sering buang air kecil. Seringnya, itu semua adalah normal diakibatkan aktivitas hormon kehamilan, Moms. Tapi Anda juga tetap harus peka bila yang terjadi sebaliknya. Begini penjelasan selengkapnya menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Upik Anggraheni, SpOG:
Mual dan Muntah
Morning sickness atau mual dan muntah di pagi hari, umumnya disebabkan hormon human chorionic gonadotropin (hCG). Hal ini juga sangat dipengaruhi oleh nutrisi ibu sebelum hamil, terutama karena kekurangan vitamin, mineral, dan karbohidrat. Selain itu, kelelahan turut memperburuk mual muntah, Moms.
Tapi jangan khawatir, sebab dr. Upik mengatakan, keluhan ini tidak berefek buruk pada perkembangan janin, kecuali bila calon ibu sama sekali tidak bisa makan atau menimbulkan kontraksi sampai pendarahan.
ADVERTISEMENT
Ia menyarankan agar ibu selalu makan dengan porsi kecil tapi sering dan jangan menunggu sampai perut kosong, hindari makanan berlemak, bersuhu panas atau yang baru matang. "Boleh konsumsi permen mint, buah kering, biskuit, teh peppermint, minum cukup yakni 2400 ml sehari atau konsumsi air berkarbonasi dengan potongan lemon, hindari asap rokok, dan (disarankan) setelah bangun tidur bisa ngemil sedikit sebelum sarapan atau beraktivitas," kata dr. Upik seperti dikutip dari akun Instagramnya.
Ngidam
Ngidam umumnya sering dikaitkan dengan permintaan janin di dalam kandungan. Namun sebenarnya, kondisi ini dapat berkaitan dengan kadar hormon progesteron Anda. Jadi selama tidak mengganggu dan menyulitkan, dinikmati saja ngidamnya. Meski begitu pastikan Anda membatasi atau menghindari ngidam asupan bernutrisi buruk, seperti makanan berlemak tinggi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, konsultasikan ke dokter bila Anda mengidam sesuatu yang tak lazim. Seperti bongkah es dari kulkas, krayon, bedak, dan lain sebagainya. Dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Hermina Grand Wisata, Bekasi, Jawa Barat ini mengatakan, tidak ada hubungannya menolak atau menuruti ngidam dengan bayi yang suka ngiler nantinya.
Pusing dan Sering Mengantuk
Ketika hamil, umumnya volume darah akan meningkat, sehingga membuat kondisi ini menyerupai orang yang mengalami pengentalan darah. Bila aliran darah lambat ke otak, maka ibu hamil cenderung merasa mengantuk dan pusing.
"Untuk mengurangi gejala, bisa dengan mencukupi kebutuhan zat besi dan cairan tubuh. Pastikan untuk memenuhi kebutuhan minum yakni 2400-3000 ml sehari dan cukup istirahat," paparnya.
Tapi Moms, bila pusing disertai pendarahan, segera ke dokter.
ADVERTISEMENT
Pingsan
Sebagian ibu hamil kerap mengalami pingsan. Hal ini biasanya disebabkan karena penumpukan darah pada tungkai bawah dan kaki saat berdiri, ditambah kebutuhan rahim dan suplai darah yang lebih besar membuat otak relatif kekurangan darah. Oleh karenanya, hindari berdiri terlalu lama apalagi di bawah sinar matahari langsung dan hindari berdiri tiba-tiba dari posisi duduk/tiduran.
"Hati-hati juga saat berendam air hangat atau pada cuaca panas. Bila terasa sesak atau ingin pingsan, segera berbaring dengan kepala datar dan kaki sedikit lebih tinggi dari kepala," katanya.
Meski umumnya pingsan tak berbahaya, tapi segera periksa ke dokter bila disertai pandangan kabur, sesak napas, nyeri perut hingga pendarahan.
Gusi Berdarah
Saat hamil, biasanya gusi akan membengkak dan lebih lunak akibat pengaruh hormon kehamilan, sehingga menyebabkan suplai darah meningkat. Sisa makanan yang tidak dibersihkan dengan baik pun akan menyebabkan gigi bolong dan infeksi gusi, Moms. Perlu diketahui, infeksi gigi dapat menjadi salah satu penyebab prematuritas. Jadi pastikan selalu menjaga kesehatan gigi dan mulut dan pilih sikat gigi dengan bulu lembut. Bila masih sering berdarah, kunjungi dokter.
ADVERTISEMENT
Konstipasi
Sembelit atau konstipasi bisa dikeluhkan ibu hamil sejak awal kehamilan atau selama kehamilan. Penyebabnya adalah hormon progesteron yang merelaksasi otot polos usus dan memperlambat gerak usus, sehingga feses mengendap dan cenderung mengering jadi sulit dikeluarkan. Meski wajar ibu hamil mengalaminya, cegah dan atasilah dengan rutin mengkonsumsi makanan kaya serat, minum air putih, rajin olahraga dan konsumsi probiotik.
Perlu diketahui sembelit yang dibiarkan meningkatkan risiko wasir atau ambeien saat hamil, sampai BAB berdarah. Selain itu, ibu hamil juga tak disarankan sembarang konsumsi obat pencahar.
Sering Buang Air Kecil (BAK)
Perubahan hormonal selama kehamilan akan mengubah tonus otot kandung kemih, ditambah rahim yang membesar akan menekan kandung kencing Anda. Tapi bukan berarti, Anda akan mengurangi asupan cairan Anda ya, Moms! Penuhi kebutuhan cairan, yakni sekitar 2400-3000 ml per hari.
ADVERTISEMENT
Anda pun perlu waspada, sebab dalam beberapa kasus, BAK bisa menandakan gejala infeksi saluran kemih (ISK), atau bisa juga diabetes. Bila frekuensi BAK sering diikuti nyeri dan ada darah pada urin, segera periksa ke dokter.