7 Tanda Harus Ganti Metode Kontrasepsi

15 Juli 2022 17:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Tanda Harus Ganti Metode Kontrasepsi Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Tanda Harus Ganti Metode Kontrasepsi Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan perlu konsultasi dengan bidan atau dokter kandungan. Ya Moms, metode kontrasepsi yang digunakan perlu menyesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing wanita. Tapi, mungkin enggak ya kontrasepsi tersebut tidak cocok dengan kita?
ADVERTISEMENT
Setelah kontrasepsi digunakan beberapa saat, beberapa wanita mungkin mengalami perubahan dalam diri mereka. Tidak hanya berefek pada siklus menstruasi, tetapi bisa mengacaukan suasana hati hingga efek samping yang tak diinginkan.
"Penyebab efek samping tergantung pada seberapa sensitif Anda terhadap hormon estrogen dan progesteron dari kontrasepsi. Ada banyak merek pil kontrasepsi oral yang berbeda, masing-masing memiliki jenis dan dosis yang berbeda pada dua hormon tersebut. Beberapa wanita menjadi lebih sensitif terhadap salah satu atau bahkan kedua hormon itu," kata Dokter Kandungan Sherry Ross, MD, dikutip dari Bustle.
Nah, apa saja sih tanda-tanda Anda perlu mengganti kontrasepsi yang dipakai?
Ilustrasi pil KB darurat. Foto: Shutter Stock

Tanda-tanda Perlu Ganti Metode Kontrasepsi

1. Lupa Minum Pil KB
Anda pakai Pil KB dan sering lupa mengonsumsinya? Ada baiknya pertimbangkan menggunakan metode lain yang tidak perlu diminum setiap hari. Sebab, jika terus lupa meminumnya, maka risiko kehamilan pun menjadi lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
2. Alami Pendarahan
Pendarahan seusai menggunakan alat kontrasepsi baru umum terjadi namun tidak akan berlangsung lama. Namun, jika pendarahan terus terjadi, termasuk di luar jadwal menstruasi, ada kemungkinan Anda perlu mengganti kontrasepsi yang digunakan. Pendarahan terjadi karena kontrasepsi seperti Pil KB memiliki dosis hormon yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan pendarahan dan penambahan berat badan.
3. Efek Samping Berlebihan
Setelah menggunakan kontrasepsi, Anda mungkin akan mengalami berbagai efek samping, seperti sakit kepala hebat, mual atau kembung, hingga nyeri dada. Namun, apabila efek samping ini terjadi terus menerus bisa jadi alat kontrasepsi tersebut tidak bekerja maksimal.
Ilustrasi perubahan mood. Foto: Shutterstock
4. Perubahan Mood dan Turunnya Libido
Mengutip laman SELF, perubahan suasana hati hingga turunnya libido juga bisa menjadi pertanda Anda perlu mengubah alat kontrasepsi yang dipakai. Apalagi, jika kondisi ini terus berlangsung secara berlebihan dan telah mengganggu aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
5. Siklus Menstruasi Terganggu dan Tak Normal
WebMD melansir, salah satu efek samping dari kontrasepsi seperti Pil KB adalah perubahan pada siklus menstruasi. Anda mungkin tidak siap saat harus menghadapi tiba-tiba haid di luar jadwal atau kapan saja sehingga mengganggu aktivitas. Jadi, cobalah mencari opsi metode kontrasepsi lain yang lebih cocok sekaligus dapat mengembalikan siklus menstruasi.
6. Khawatir Tidak Melindungi dari Kehamilan
Apa pun metode yang dipilih, ada beberapa wanita merasa kontrasepsi yang dipakai tidak benar-benar melindungi dari risiko kehamilan. Imbasnya, seseorang bisa menjadi was-was setiap kali berhubungan seks atau jadwal menstruasi tidak teratur. Jika merasa kontrasepsi yang digunakan tidak cocok, konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan metode lain.
7. Ingin Hamil Dalam Waktu Dekat
ADVERTISEMENT
Jika Anda dan suami berencana memiliki anak dalam waktu dekat, mungkin ini saatnya untuk melepas kontrasepsi yang digunakan. Namun, metode seperti KB suntik memerlukan waktu 8-12 minggu sampai siklus menstruasi kembali normal. Sehingga, aturlah waktu yang diinginkan jika ingin melepas kontrasepsi lalu bersiap program hamil.