Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejatinya, anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan tingkah laku yang tidak normal yang disebabkan disfungsi neurologia dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian.
Nah, namanya juga gangguan, Moms, artinya tentu ada penanganan khusus yang perlu dilakukan. Di antaranya, orang tua perlu tahu betul bagaimana menangani perilaku anaknya yang hiperaktif.
Misalnya dengan menjaga agar anak tetap sibuk atau bisa melakukan suatu hal. Pasalnya, anak hiperaktif mudah bosan.
Bukan cuma tidakpaham bagaimana menangani anak hiperaktif, ada juga orang tua yang bahkan tidak menyadari anaknya mengalami gangguan ini. Terutama bila anak masih berusia 3 sampai 12 tahun dan sedang aktif-aktifnya. Bisa saja, orang tua tidak menangkap ciri-ciri gangguan ini dan menganggap anaknya memang sedang bersemangat saja.
ADVERTISEMENT
Psiakiater dr Devang Parikh seperti dilansir Times of India, menjelaskan, "Ketika anak mulai merasa cemas akan sesuatu hal dan terlihat lebih agresif bahkan menangis terisak-isak, juga tidak memperhatikan atau terus gelisah setiap waktu maka para orang tua harus waspada dan memerhatikan lebih serius."
Apalagi, ciri atau gejala hiperaktif yang ditampilkan oleh setiap anak bisa berbeda-beda. Bisa saja, satu anak hiperaktif menampilkan tiga gejala, sedangkan anak lain yang sama-sama memiliki gangguan ini menunjukkan gejala lebih dari lima. Misalnya, seorang anak dapat belajar dengan baik sementara yang lain mungkin menampilkan masalah pembelajaran di sekolah.
Yang jelas, anak-anak yang mempunyai gangguan ini memang cenderung mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi dan cenderung lebih gelisah. Mereka yang hiperaktif akan menjadi luar biasa agresif dan sulit untuk berhubungan dengan orang-orang sekitar mereka. Anak-anak yang mengalami gangguan ini juga akan sangat menuntut dan memaksa orang tua untuk terus bersama mereka.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Anda bisa mengamati 9 ciri berikut ini:
Bila tak yakin mengidentifikasi apakah anak Anda hiperaktif, cobalah minta bantuan guru, psikolog atau konselor dan diskusikan masalah ini.
ADVERTISEMENT