news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

9 Gejala Ovulasi yang Perlu Dipahami Bila sedang Program Hamil

28 Juni 2022 18:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ovulasi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ovulasi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ovulasi merupakan proses pelepasan sel telur yang sudah matang ke tuba falopi untuk dibuahi. Oleh karena itu, bila Anda sedang program hamil, maka perlu memahami tanda ovulasi.
ADVERTISEMENT
Ovulasi sendiri biasanya terjadi sekitar 12-14 hari sebelum periode menstruasi datang. Namun, beberapa wanita mungkin tidak mengetahui kapan mereka mengalami ovulasi, sehingga tidak bisa memprediksi waktu suburnya dengan baik. Padahal, mengetahui masa ovulasi dapat meningkatkan peluang kehamilan, sehingga bisa menentukan kapan waktu berhubungan seks yang tepat.
Selain itu, penting untuk mengetahui perubahan pada tubuh atau gejala saat ovulasi, karena proses ini terkait dengan kesuburan dan kesejahteraan umum wanita. Ini juga akan membantu mengidentifikasi jika ada masalah pada kesuburan Anda, sehingga bisa mencari perawatan medis sedini mungkin, Moms.
Berikut adalah beberapa gejala umum ovulasi yang perlu dipahami.

9 Gejala Umum Ovulasi

Ilustrasi gejala ovulasi. Foto: ViDI Studio/Shutterstock
Mengutip Mom Junction, cairan serviks biasanya akan berubah menjadi bening seperti putih telur menjelang atau saat ovulasi. Peningkatan cairan serviks juga terjadi pada hari ovulasi.
ADVERTISEMENT
Beberapa wanita mungkin mengalami penurunan suhu tubuh basal sebelum ovulasi dan peningkatan suhu setelah masa ovulasi selesai.
Selama ovulasi, serviks menjadi lebih lunak, basah dan terbuka. Serviks juga dapat bergerak lebih tinggi ke dalam tubuh.
Keluarnya bercak ringan berwarna coklat bisa terjadi pada beberapa wanita selama ovulasi. Mengutip Healthy Women, hal ini terjadi karena pecahnya folikel ovarium untuk melepaskan ovum.
Pelepasan sel telur terkadang menyebabkan nyeri atau kram pada satu sisi panggul. Beberapa wanita mungkin mengalami ketidaknyamanan ini saat ovulasi, namun, ada juga wanita yang tidak merasakannya, Moms.
Ilustrasi payudara nyeri. Foto: Sasun Bughdaryan/Shutterstock
Saat ovulasi, beberapa wanita mungkin mengalami nyeri payudara yang menjalar ke ketiak, sementara wanita lain mungkin tidak merasakan gejala tersebut.
ADVERTISEMENT
Peningkatan gairah seks atau libido umumnya terlihat di sekitar masa ovulasi. Dikutip dari The Journal of Sex Research, perubahan hormon selama ovulasi bertanggung jawab atas peningkatan libido saat masa subur.
Peningkatan hormon estrogen sebelum lonjakan luteinising hormone (LH) bisa menjadi alasan perut kembung menjelang ovulasi.
Fungsi indra perasa, penciuman dan penglihatan yang meningkat dapat diperhatikan oleh beberapa wanita di paruh kedua siklus menstruasi mereka atau setelah ovulasi.
Ya Moms, itulah beberapa gejala yang umum dialami wanita saat ovulasi. Meski begitu, perlu dipahami juga, beberapa wanita mungkin mengalami gejala serupa tetapi ada juga mereka yang mungkin tidak mengalami tanda apapun.