9 Tahapan Alami pada Bayi Setelah Lahir

13 Desember 2019 8:31 WIB
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi baru lahir. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi baru lahir. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua baru, Anda mungkin bertanya-tanya apa saja yang akan dialami bayi di jam-jam pertamanya setelah lahir ke dunia. Ya Moms, jam-jam pertama setelah ia dilahirkan adalah waktu yang sangat penting untuk melihat perkembangan fisik dan psikologisnya, apakah si kecil mengalami masalah kesehatan atau tidak.
ADVERTISEMENT
Lantas apa saja tahapan yang dialami oleh bayi Anda ya, Moms? Dilansir Bidan Kita, berikut adalah beberapa tahapan alami yang dialami bayi setelah ia dilahirkan:
Bayi baru lahir Foto: Shutterstock
Tahap 1: Menangis
Ketika bayi lahir ke dunia, reaksi pertama yang dilakukannya adalah menangis. Dengan menangis, artinya paru-parunya berfungsi dengan normal karena diisi dengan oksigen. Selain itu, menangis juga tanda reaksi perubahan yang dialami oleh bayi. Ketika di dalam kandungan, ia merasakan kehangatan dan kenyamanan, dan merasa terlindungi, sementara begitu lahir, ia merasakan udara luar yang dingin dan cahaya terang.
Nah, perubahan itu disikapinya dengan menangis. Menangis di sini bukan berarti menangis menjerit ya, Moms. Menangis dengan rintihan kecil saja itu sudah sangat baik. Itu sebabnya, jika beberapa menit sejak lahir bayi tak menangis, berarti ada yang tidak beres.
ADVERTISEMENT
Ia mungkin saja mengalami asfiksia atau kurangnya oksigen masuk ke dalam tubuhnya. Jika mengalami hal itu, dokter biasanya akan sigap menentukan pemeriksaan lanjutan.
Tahap 2: Relaksasi
Tahap kedua kehidupan bayi adalah relaksasi. Selama tahap relaksasi, bayi baru lahir menunjukkan adanya gerakan mulut dan tangan yang santai. Tahap ini biasanya dimulai ketika tangisannya telah berhenti. Saat ini adalah waktu terbaik Anda untuk melakukan skin-to-skin dengan si kecil dengan ditutupi selimut.
Bayi baru lahir Foto: Shutterstock
Tahap 3: Bangun
Pada tahap ini, bayi baru lahir akan menunjukkan gerakan kecil seperti menyodorkan kepala dan bahu. Tahap ketiga ini biasanya akan dimulai sekitar 3 menit setelah lahir. Bayi yang baru lahir dalam tahapan bangun mungkin akan menunjukkan gerakan kepala, membuka matanya, menunjukkan beberapa aktivitas mulut hingga mengangkat bahu serta lehernya.
ADVERTISEMENT
Tahap 4: Aktivitas
Pada tahap keempat, bayi sudah mulai melakukan gerakan seperti mengisap dan rooting refleknya menjadi lebih jelas.
Tahap 5: Istirahat
Pada titik ini, mungkin bayi sudah mulai kelelahan karena proses kelahirannya. Saat ini, ia sudah berhenti menangis dan beristirahat sejenak sebelum melakukan aktivitas lainnya.
Bai baru lahir ingin menyusui. Foto: Shutterstock
Tahap 6: Merangkak
Tahap keenam setelah bayi lahir ke dunia adalah merangkak. Bayi mulai merangkak mendekati payudara untuk menyusu. Tahap ini biasanya dimulai sekitar 35 menit setelah bayi lahir. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi sang ibu karena jejakan kaki si kecil ketika merangkak di atas perut ibu mampu merangsang rahim untuk tetap berkontraksi supaya pendarahannya berhenti.
Tahap 7: Sosialisasi
Selama tahap sosialisasi, bayi baru lahir mulai berkenalan dengan ibu dengan menjilati, menyentuh puting, dan memijat payudaranya. Tahap ini biasanya dimulai sekitar 45 menit setelah lahir dan bertahan selama 20 menit atau lebih.
ADVERTISEMENT
Tahap 8: Menyusu
Pada tahap ini, ia sudah mulai menunjukkan tanda membutuhkan puting, menempelkan diri, dan menyusu. Pengalaman awal belajar menyusu biasanya dimulai sekitar satu jam setelah ia lahir. Jika ibu diberikan anestesi selama persalinan, mungkin diperlukan lebih banyak waktu untuk kontak skin-to-skin untuk bayi sebelum akhirnya ia menyusu.
Bayi baru lahir Foto: Shutterstock
Tahap 9: Tidur
Tahap terakhir dalam satu jam pertama kehidupannya adalah tidur. Dalam kondisi ini bayi dan ibu biasanya tidur nyenyak bersamaan. Bayi umumnya bisa tidur sekitar 1-2 jam setelah lahir, Moms.
Ada beberapa alasan medis yang mungkin saja membuat Anda tidak bisa melakukan skin to skin contact segera setelah bayi lahir. Tapi, tak perlu khawatir, jika semua tindakan medis sudah selesai dilakukan, Anda bisa meminta petugas medis untuk segera melakukan hal itu. Jika Anda masih berada dalam pengaruh obat atau apa pun yang mungkin mengganggu kekuatan atau kemampuan Anda untuk tetap terjaga ketika memegang bayi, pastikan ada orang lain yang dapat membantu Anda merawat bayi.
ADVERTISEMENT