Ada Orang Tua yang Kesulitan Mencintai Anaknya, Kenapa Ya?

Ada Orang Tua yang Kesulitan Mencintai Anaknya, Kenapa Ya? Foto: chalermphon_tiam/Shutterstock

Kasih sayang orang tua kepada anak sangatlah penting karena memiliki banyak dampak positif pada perkembangan dan kesejahteraan anak. Kendati demikian, ada hal-hal yang membuat beberapa orang tua kesulitan mencintai anak-anaknya.

Dikutip dari Psychology Today, bentuk kasih sayang orang tua bisa dilihat dari ekspresi kehangatan, seperti senyum atau tatapan ramah, perhatian hingga bersikap lembut. Psikolog Robert W. Firestone menyebut, idealnya orang tua mampu memahami dan menyesuaikan kebutuhan kasih sayang anak.

Terkadang orang tua terlihat cuek atau tidak peka terhadap buah hatinya. Namun, di sisi lain mereka mengeklaim telah menyayangi anak-anaknya sepenuh hati. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa cara orang tua berinteraksi dengan si kecil akan tertanam dalam otak anak-anak mereka. Bahkan proses ini terjadi sebelum mereka mampu merumuskan kata-kata untuk menggambarkan apa yang mereka alami.

Lantas, Kenapa Ada Orang Tua Sulit Menyayangi Anaknya?

1. Orang Tua Kurang Kasih Sayang

Pada orang tua yang tumbuh tanpa diajari untuk mencintai diri sendiri akan sulit menurunkan atau menunjukkan kasih sayang ke anak-anaknya. Umumnya, orang yang tidak menyukai dirinya sendiri cenderung tidak mampu mencintai orang lain, termasuk ke anak-anaknya.

2. Orang Tua Tak Dewasa

Orang tua yang belum dewasa ini kadang menganggap anak sebagai beban. Mereka merasa terbebani memikul tanggung jawab dan membesarkan anak-anaknya. Bahkan, tak sedikit orang tua yang kesal dengan anaknya.

3. Pengalaman Masa Lalu

Banyak orang merasa sulit atau tidak dapat menerima ekspresi kasih sayang dari anak-anak. Orang tua yang pernah tersakiti ketika masih kecil akan kesulitan menerima cinta dan keintiman dari anak-anaknya. Apabila kondisi ini terjadi, tanpa disadari orang tua akan menjauhkan diri dari anaknya.

Tak sedikit orang tua yang memiliki trauma masa kecil. Orang tua akan kesulitan menyesuaikan diri dengan anak-anaknya. Rasa trauma ini akan membuat orang tua terlihat jauh atau bahkan kasar ke anak-anaknya.

4. Kebimbangan

Biasanya, memiliki anak mengingatkan para orang tua bahwa waktu terus berlalu dan meningkatkan kecemasan mereka akan kematian. Hal ini bukanlah persoalan sepele. Kondisi ini dapat menyebabkan orang tua bersikap terlalu protektif terhadap anak-anaknya.

5. Mimpi Orang Tua

Sering kali orang tua menjadikan anak-anaknya obyek untuk memenuhi mimpi atau cita-cita mereka. Hal ini secara tak langsung akan berdampak buruk terhadap anak.

Sebab, untuk mencapai tujuan ini, anak-anak harus meniru sikap dan pilihan orang tua. Jika mereka berbeda pendapat atau melihat sesuatu dari sisi yang lain, orang tua akan mengartikan tindakan tersebut sebagai pelanggaran atau bahkan menentang.