Agar Bayi Tidak Lahir Sungsang, Ini yang Bisa Anda Lakukan

3 Januari 2019 15:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kehamilan Bayi Sungsang (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kehamilan Bayi Sungsang (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Bayi dalam posisi sungsang adalah salah satu hal yang kerap terjadi dan dikhawatirkan hampir semua ibu hamil. Sebab kondisi itu memaksa ibu untuk melahirkan lewat operasi caesar.
ADVERTISEMENT
Bayi dalam kandungan sebenarnya terus berputar dan berganti posisi hingga usia kehamilan 36 minggu. Setelah itu bayi semestinya menetap dalam posisi normal dan paling aman untuk persalinan, yakni kepala di bawah.
Namun ada beberapa faktor yang menyebabkan bayi tetap dalam kondisi sungsang menjelang persalinan. Yakni posisi kepala berada di atas sementara pantatnya berada di bawah. Harus bagaimana?
Tenang Moms, jangan panik. Jika usia kehamilan Anda belum mencapai 34-36 minggu, Anda bisa melakukan sesuatu untuk mengembalikan posisi si kecil dalam kandungan. Berikut caranya:
1. Rutin Melakukan Knee Chest Position atau Posisi Sujud
Knee Chest Position cegah bayi lahir sungsang
 (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Knee Chest Position cegah bayi lahir sungsang (Foto: Pixabay)
Melakukan knee chest position atau posisi sujud kerap disarankan untuk mengembalikan posisi sungsang. Dilansir Baby Center, Anda bisa melakukan posisi sujud tapi jangan sampai paha Anda menekan perut. Beri sedikit jarak.
ADVERTISEMENT
Pertahankan posisi itu selama 15 menit, 2-3 kali dalam sehari. Selain aman, metode ini juga mudah dilakukan untuk memacu gerakan memutar janin dalam kandungan agar tidak sungsang.
2. Meletakkan Benda Dingin pada Perut
Cobalah untuk meletakkan benda dingin pada area kepala bayi. Seperti es batu atau sayuran beku yang telah dibungkus kain. Janin yang menyukai benda hangat bisa jadi terangsang untuk mengubah posisinya.
Meski belum terbukti apakah cara ini efektif, tidak ada salahnya mencoba cara ini karena tidak ada risiko yang membahayakan keselamatan Anda dan janin.
3. Melakukan Breech Tilt
Posisi ini juga dipercaya membantu bayi mengubah posisinya. Caranya berbaringlah di atas matras yoga atau alas apapun yang nyaman, lalu naikkan kaki Anda ke bantalan yang lebih tinggi, misalnya kasur, sofa, atau bantal yang telah ditumpuk-tumpuk. Tahan posisi itu dengan tangan Anda.
ADVERTISEMENT
Lakukan breech tilt selama 10 menit, tiga kali dalam sehari. Sebaiknya lakukan saat perut Anda sedang kosong dan bayi sedang aktif.
4. Berenang
berenang, olahraga yang baik untuk ibu hamil (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
berenang, olahraga yang baik untuk ibu hamil (Foto: thinkstock)
Dikutip Today’s Parent, berenang juga bisa dicoba untuk mengembalikan posisi bayi sungsang. Meski cara ini belum terbukti secara medis, berenang membuat ibu hamil merasa rileks. Alhasil sendi-sendi yang kaku dan otot yang lelah dapat lebih nyaman dan merangsang bayi untuk mengubah posisi.
5. Mengikuti External Cephalic Version (ECV)
ECV adalah prosedur yang dilakukan dokter untuk memanipulasi posisi bayi dalam rahim dari luar tubuh. Prosedur ini dilakukan untuk usia kehamilan 35-38 minggu, hanya jika cara-cara di atas tidak berhasil.
ECV dilakukan dalam pengawasan ultrasound untuk memonitor posisi bayi. Detak jantung si kecil juga selalu dipantau. Angka keberhasilannya sekitar 40-70 persen.
ADVERTISEMENT
Sayangnya ECV tidak bisa dilakukan jika detak jantung bayi tidak normal, ibu mengalami pendarahan vagina, berat janin kurang dari 1800-2000 gram, air ketuban sedikit, atau sedang mengandung bayi kembar.