news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kapan Bayi Anda Lahir? Begini Cara Menghitungnya

2 Maret 2018 8:39 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
kegiatan yang tidak dilakukan ibu hamil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
kegiatan yang tidak dilakukan ibu hamil. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Ketika Anda diperiksa di awal masa kehamilan, biasanya bidan atau dokter akan mencatat tanggal perkiraan kelahiran si kecil. Dokter atau bidan memperhitungkan tanggal perkiraan kelahiran dengan berpatokan pada hari pertama haid Anda yang terakhir.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan patokan inilah akan dihitung lama kehamilan biasanya berlangsung yaitu 280 hari atau 40 minggu.
Meski begitu, ada juga yang menghitung lama kehamilan dimulai dari 14 hari setelah terjadi pembuahan atau sampai keluarnya sel telur. Bila berpatokan pada hitungan ini, maka kehamilan hanya berlangsung selama 266 hari atau kira-kira 9 bulan.
Ilustrasi kalender (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kalender (Foto: Dok. Thinkstock)
Dengan 2 patokan ini, Anda pun bisa mencoba menghitungnya sendiri lho. Gunakan saja satu cara yang biasa dipakai untuk menghitung perkiraan waktu kelahiran dan disebut dengan Rumus Naegele. Caranya adalah sebagai berikut:
Tanggal pertama haid terakhir ditambah 7, bulan dikurangi 3 dan tahun ditambah 1.
Misalnya kalau Anda hamil dengan tanggal pertama haid terakhir tanggal 1 April 2018. Maka Anda dapat menghitungnya seperti ini: tanggal (1 + 7), bulan (4 - 3), tahun (2018+1). Maka perkiraan tanggal kelahiran bayi Anda adalah tanggal 8 Januari 2019.
Bayi baru lahir  (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi baru lahir (Foto: Thinstock)
Biasanya hari kelahiran ini meleset sekitar 7 hari sebelum maupun sesudah perkiraannya. Untuk itu, dokter akan menambahkan beberapa hari pada wanita yang siklus haidnya panjang atau mengurangi jumlah hari bangi yang siklus haidnya pendek.
ADVERTISEMENT
Namun umumnya sangat sedikit bayi yang lahir tepat dengan perhitungan ini. Melesetnya perhitungan terjadi karena siklus haid pada setiap wanita tidak selalu teratur.