news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Agar Rumah Tangga Harmonis, Idealnya Seberapa Sering Hubungan Seks Dilakukan?

19 Februari 2020 18:54 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berhubungan seks.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berhubungan seks. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hubungan seks yang sehat dengan pasangan merupakan salah satu kunci sukses untuk mempertahankan keharmonisan rumah tangga. Meski begitu, setelah punya anak, berhubungan seks mungkin bukan jadi hal yang mudah dilakukan. Pasalnya, Anda kini punya kesibukan lain, yaitu mengurus bayi, sehingga bercinta dengan pasangan, mungkin bukan jadi prioritas Anda lagi.
ADVERTISEMENT
Moms, meskipun Anda kini punya peran baru sebagai seorang ibu, Anda tetap harus memperhatikan hubungan rumah tangga Anda bersama suami. Tanpa keintiman fisik, bisa saja tanpa sadar hubungan Anda dan suami berubah menjadi sekadar sepasang orang tua. Ikatan pernikahan pun bisa jadi taruhannya.
Memang, penurunan keintiman fisik bersama suami biasanya menurun di beberapa tahun pertama pernikahan dan itu wajar terjadi. Sebab, Anda dan suami sama-sama butuh waktu untuk beradaptasi dengan bayi dan menjalankan peran baru sebagai orang tua.
Hubungan seks yang sehat bisa bikin rumah tangga harmonis. Foto: Shutterstock
Tapi, jangan sampai hal itu terjadi berkepanjangan karena Anda bisa terjebak dalam kondisi sexless marriage atau pernikahan tanpa hubungan seks. Hal itu tentu bisa membahayakan hubungan rumah tangga Anda, Moms.
ADVERTISEMENT
Michele Weiner Davis, penulis buku, Sex Starved Marriage, menjelaskan mengapa pernikahan dengan frekuensi seks yang rendah bisa menjadi masalah utama dalam pernikahan.
"Saat seseorang menginginkan lebih banyak sentuhan, kedekatan fisik, lebih banyak seks tapi pasangan lain berpikir tidak ada yang salah dari hubungan mereka, tentu saja pasangan ini jadi tidak nyambung dan keintiman akan cenderung menurun. Ini soal merasa diinginkan, dicintai, dihargai dan merasa terhubung dengan pasangan," jelas Davis.
"Kalau sampai seperti ini, biasanya mereka akan berhenti menghabiskan waktu bersama, berhenti tertawa pada lelucon yang dilontarkan pasangannya, berhenti membuat kontak mata dan akhirnya ikatan di antara mereka benar-benar menghilang sehingga menempatkan pernikahan pada risiko perselingkuhan dan perceraian," tambahnya.
Lantas, seberapa sering idealnya hubungan seks bersama suami dilakukan?
Seks setelah punya anak. Foto: Shutterstock
Dilansir USA Today, sebuah penelitian pernah dilakukan kepada 30.000 pasangan suami istri di Amerika Serikat. Hasilnya menunjukkan kalau pasangan yang berhubungan seks setidaknya satu kali seminggu menjadi pasangan yang lebih bahagia.
ADVERTISEMENT
Sementara situs hubungan Your Tango misalnya, mengumumkan hasil polling yang menunjukkan bahwa banyak pasangan suami istri yang sudah memiliki anak, mengganggap berhubungan seks tiga hingga lima kali dalam seminggu merupakan angka yang diharapkan.
Namun polling yang juga menunjukkan bahwa banyak pasangan sudah merasa cukup bila dapat bercinta satu kali dalam seminggu hingga minimal sebulan sekali saja. Artinya, frekuensi 'ideal' setiap pasangan tampaknya memang berbeda-beda dan dipengaruhi banyak faktor.
Ilustrasi berhubungan seks dengan suami. Foto: Shutterstock
Terkait hal itu, profesor sekaligus ahli konseling pernikahan dan seksualitas, di University of Southern California, Amerika Serikat (AS), Mary Andres, menjelaskan berapa pun frekuensi seks yang Anda harapkan, Anda perlu membicarakannya dengan suami. Ya Moms, yang terpenting, berhubungan seks setelah punya anak, sebaiknya tetap masuk dalam prioritas Anda dan suami.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut, tambah Mary Andres, juga penting, agar Anda dan suami dapat menemukan titik tengah dan tak saling menilai pasangan egois karena memikirkan keinginan sendiri.
"Sebab, beberapa orang ingin melakukan hubungan seks setiap hari, tapi beberapa orang lainnya memiliki prioritas lain, sehingga seks tidak ada di bagian prioritas utamanya,” jelas Mary Andreas kepada USA Today.
Punya masalah berhubungan seks dengan suami. Foto: Shutterstock
Jadi bila selama ini Anda punya masalah yang berhubungan dengan frekuensi bercinta, coba segera diskusikan dengan pasangan. Membuat hubungan pernikahan menjadi penuh gairah lagi mungkin tak mudah, tapi Anda berdua harus membuat keputusan dan komitmen untuk memiliki pernikahan yang lebih sehat.
Bila perlu, buat jadwal bercinta. Kedengarannya memang tidak romantis, tetapi hal itu mungkin saja bisa sangat membantu jika dilakukan dengan cara yang benar. Ya Moms, siapa tahu, Anda dan suami justru akan memiliki sesuatu yang dinanti-nanti dengan penuh gairah.
ADVERTISEMENT