AKM atau Asesmen Kompetensi Minimum, Apakah Beda dengan Asesmen Nasional?

19 Agustus 2021 16:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apakah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)beda dengan Asesmen Nasional (AN)? Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Apakah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)beda dengan Asesmen Nasional (AN)? Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setahun terakhir ini, Asesmen Nasional (AN) kerap menjadi bahasan orang tua yang memiliki anak usia sekolah. Ya Moms, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menetapkan pelaksanaan AN di tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat.
ADVERTISEMENT
AN adalah asesmen yang dilakukan untuk pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang dasar dan menengah.
Pelaksanaan AN sendiri awalnya dijadwalkan pada bulan Maret 2021. Namun pada Januari lalu, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengumumkan bahwa AN diundur hingga September dan Oktober 2021.
"Karena ada situasi pandemi yang relatif meningkat, kami memutuskan menunda pelaksanaan Asesmen Nasional dengan jadwal baru September dan Oktober 2021. Alasannya adalah untuk memastikan persiapan kita dari protokol kesehatan, logistik dan infrastruktur lebih optimal untuk memastikan protokol kesehatan terjaga dan keamanan siswa terjaga," kata Nadiem, Rabu (20/1).
Di pertengahan Agustus 2021 ini, orang tua mungkin juga akan sering mendengar istilah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Misalnya dari pihak sekolah, guru atau anak. Apa maksudnya?
ADVERTISEMENT

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Asesmen Nasional (AN), Apakah Berbeda?

Apa Yang Dimaksud dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Foto: Shutterstock
Moms, kita perlu lebih dulu mengetahui tujuan dilaksanakannya Asesmen Nasional (AN), yaitu: mendorong guru mengembangkan kompetensi kognitif yang mendasar sekaligus karakter murid secara utuh ; menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama sekolah, yakni pengembangan kompetensi dan karakter murid ; memberi gambaran tentang karakteristik esensial sekolah yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut.
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah salah satu bagian dari Asesmen Nasional (AN) Foto: Kemendikbudristek
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, ditetapkan tiga instrumen penilaian dari AN, yaitu:
1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
2. Survei Karakter
3. Survei Lingkungan Belajar
Jadi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah salah satu bagian dari Asesmen Nasional (AN).

Apa Saja yang Diujikan dalam AKM?

Yang diujuikan dalam tes AKM Foto: Shutterstock
Dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), ada 3 komponen yang diujikan, yaitu: konten, proses kognitif dan konteks. Ketiga komponen ini akan diujikan dalam 5 jenis soal. Ada pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat, dan uraian.
ADVERTISEMENT
Dari sini diharapkan literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif dapat terukur.
Tapi perlu dipahami juga Moms, tidak semua siswa akan mengikuti Asesmen Nasional (AN). Sebab peserta dari setiap instrumen AN akan dipilih secara acak.

Apakah Hasil AKM Masuk Nilai Rapor?

Apakah AKM Masuk Nilai Rapor? Foto: Shutterstock
Bila anak terpilih mengikuti AKM, tidak perlu cemas. Nadiem Makarim menegaskan, AKM bukan untuk mengukur atau mengevaluasi individu siswa dan tidak akan mempengaruhi hasil rapor. AKM juga tidak menentukan kelulusan siswa dan tidak akan digunakan untuk syarat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Namun sekolah mungkin akan memberikan sosialisasi pada setiap anak maupun orang tua murid, agar semua pihak memahami betul apa itu AKM dan bagaimana pelaksanaannya.
ADVERTISEMENT