Alasan Balita Sering Terbangun di Malam Hari

7 Desember 2021 19:07 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi balita terbangun di malam hari. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi balita terbangun di malam hari. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk kesehatan anak balita. Beberapa balita mungkin bisa tidur nyenyak tanpa gangguan sepanjang malam, tapi anak-anak lainnya bisa saja sering terbangun atau bahkan kesulitan untuk tidur.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, bukan hanya bayi, tapi balita juga bisa terbangun di tengah malam dan itu merupakan hal yang wajar. Namun, kebiasaan ini bisa membuat anak rewel dan sensitif, serta menimbulkan stres pada orang tua bila terjadi secara terus-menerus.
Mom Junction melansir, balita sebenarnya memiliki siklus tidur-bangun yang dapat diatur lebih baik daripada bayi. Tapi kondisi tertentu yang mengganggu kesehatannya seperti, pilek, batuk dan demam dapat menyebabkan gangguan tidur di malam hari. Ketidaknyamanan yang dirasakan si kecil membuatnya sulit untuk beristirahat dengan tenang.
Selain masalah kesehatan, masih ada beberapa alasan lain yang menyebabkan balita suka terbangun di malam hari seperti berikut ini.

7 Penyebab yang Bisa Bikin Balita Terbangun di Malam Hari

1. Lapar atau haus
Anak haus. Foto: Shutterstock
Sama seperti bayi, balita cenderung bangun di malam hari karena lapar atau haus. Jadi, pastikan balita Anda sudah kenyang saat ia tidur ya, Moms.
ADVERTISEMENT
2. Bagian dari tumbuh kembang
Usia balita merupakan masa perubahan fisik, mental dan sosial yang cepat. Misalnya, balita yang sudah bisa berjalan mandiri, berlari dan melempar benda ke arah tertentu. Seperti dikutip dari Mom Junction, perubahan besar ini dapat menyebabkan regresi tidur, yaitu kondisi di mana balita tiba-tiba menolak untuk tidur atau terbangun di tengah malam, sehingga kesulitan untuk kembali tidur.
3. Perubahan rutinitas
Toilet training. Foto: Shutterstock
Ketika anak usia balita mengalami perubahan rutinitas, siklus tidur-bangunnya pun dapat ikut berubah. Toilet training, proses menyapih, pengasuh baru, atau kedatangan anggota keluarga baru (adik), hingga berpisah dari orang tua adalah beberapa hal yang dapat membawa perubahan dalam rutinitas balita, sehingga berpengaruh pada siklus tidurnya.
4. Terlalu lama tidur siang
ADVERTISEMENT
American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan bahwa balita perlu tidur 11-14 jam sehari. Jika balita tidur siang lebih lama terutama menjelang malam, mereka mungkin tidak merasa mengantuk di malam hari dan sering terbangun. Menjaga tidur siang dalam batas tertentu dan memberikan sejumlah aktivitas fisik yang tepat, akan memastikan balita cukup lelah untuk tidur nyenyak sepanjang malam.
5. Tumbuh gigi
Ilustrasi ibu memeriksa gigi anak. Foto: Shutter Stock
Si kecil akan mengalami masa tumbuh gigi susu sejak usia enam bulan hingga tiga tahun. Tumbuh gigi menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada gusi, sehingga kerap membuat balita lebih rewel dan mudah marah. Ketidaknyamanan yang dirasakan si kecil membuatnya sulit untuk beristirahat dengan tenang. Balita mungkin akan terus terbangun saat tidur di siang ataupun malam hari.
ADVERTISEMENT
6. Merasa takut
Anak balita umumnya sudah mengembangkan kesadaran lebih besar tentang lingkungan di sekitarnya. Balita dapat mengembangkan rasa takut akan kegelapan, takut sendirian, atau takut pada orang asing. Ini normal dan sebagian besar tidak menimbulkan masalah. Namun, ketakutan ini dapat memicu tekanan dan kecemasan yang ekstrem, sehingga menyebabkan si kecil terbangun di malam hari.
7. Mimpi buruk
Film horor dapat membuat anak susah tidur dan bermimpi buruk Foto: Shutterstock
Anak sudah bermimpi bahkan sejak masih bayi. Memasuki masa balita, mimpi mereka pun ikut berkembang semakin jelas. Beberapa mimpi mungkin tidak menyenangkan untuk si kecil, sehingga menyebabkan tidurnya terganggu. Si kecil mungkin akan terbangun dengan kaget atau ketakutan setelah mengalami mimpi buruk, Moms.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis