Alasan Bayi Baru Lahir Harus Menangis

14 Februari 2020 8:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi baru lahir. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi baru lahir. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bayi baru lahir umumnya segera menangis, Moms. Tapi di balik kebiasaan itu, rupanya hal ini merupakan keharusan sehingga dokter akan mengupayakan bayi tetap menangis semisal si kecil tidak melakukannya. Apa alasannya?
ADVERTISEMENT
Menurut penjelasan Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, ketika bayi di dalam kandungan, ia hidup seperti balon yang diisi air, Moms. Dia bernapas melalui tali pusat yang terhubung ke dalam dirinya, namun ketika dilahirkan secara refleks bayi akan menangis saat tali pusatnya dijepit atau dipotong.
"Begitu bayi lahir, kalau tidak diputus atau tidak dijepit tali pusatnya, dia tidak menangis. Setelah dijepit tali pusatnya, secara otomatis langsung terbuka jalan nafasnya. Paru-parunya mengembang berusaha untuk menghirup udara. Perubahan-perubahan itulah yang membuat bayi kaget lalu menangis," jelas dr. Ardiansjah saat dihubungi oleh kumparanMOM, beberapa waktu lalu.
Ilustrasi bayi baru lahir Foto: Shutterstock
Ia menambahkan, ada pula beberapa faktor penyebab bayi baru lahir tidak menangis. Kemungkinan, ia masih kesulitan bernapas melalui hidung. Misalnya ada cairan dari tali pusat yang sedikit terhirup oleh bayi, atau karena perubahan cuaca ekstrem yang dia rasakan dari rahim lalu ke dunia luar.
ADVERTISEMENT
Mengingat pentingnya bayi baru lahir harus menangis, lantas, kapan ibu harus khawatir?
Yakni bila bayi sudah lahir dan tali pusatnya dijepit tapi tak kunjung menangis. dr. Ardiansjah mengatakan, kemungkinan ada yang salah pada kondisi bayi.
"Parameternya, kalau bayi sudah lahir, sudah dijepit tali pusatnya, lalu tidak menangis, itu ada yang salah. Tidak normal dan bahaya. Ketika dijepit itu aliran oksigen yang ada di tali pusat tidak ada, bayi kemudian refleks hidungnya berfungsi menghirup udara dari luar supaya bisa mendapatkan oksigen dari hidungnya. Perubahan inilah yang membuatnya menangis," kata dokter yang berpraktek di Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta Selatan ini.
Bayi baru lahir.Foto: Shuttterstock
Bayi yang tak menangis ini merupakan kondisi yang dinamakan asfiksia. Asfiksia merupakan kondisi ketika bayi kekurangan asupan oksigen dan memiliki kadar karbondioksida yang terlalu tinggi di dalam darah. Bayi baru lahir yang mengalami asfiksia, maka kekurangan aliran darah ke organ-organ tubuh lainnya, Moms.
ADVERTISEMENT
Adapun organ tersebut antara lain otak, jantung, dan ginjal. Umumnya kasus asfiksia dikaitkan karena kondisi ibu, tali pusat, dan plasenta atau kondisi bayi ketika masih dalam kandungan.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk memeriksakan kehamilan secara teratur, demi memastikan Anda dan janin telah mendapat kebutuhan gizi seimbang.