Alasan Bayi Bisa Berhenti Menangis Saat Digendong Sambil Berjalan

14 November 2018 14:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi yang digendong sambil berjalan jadi berhenti menangis (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi yang digendong sambil berjalan jadi berhenti menangis (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Menggendong bayi dalam durasi yang lama tentu membuat tangan Anda pegal. Apalagi jika si kecil hanya berhenti menangis jika digendong sambil berjalan dan diayun-ayunkan perlahan. Meski melelahkan, bagi sebagian bayi, cara tersebut terbukti berhasil meredakan tangisnya,
ADVERTISEMENT
Anehnya, saat Anda hanya menggendongnya sambil duduk atau memangkunya saja, bayi tak kunjung tenang. Ia tetap menangis sambil menendang-nendang. Padahal ia sudah merasakan hangat sentuhan Anda.
Lantas, kenapa ya bayi bisa berhenti menangis saat digendong sambil berjalan?
Ternyata respons bayi tersebut ada hubungannya dengan insting primitif manusia yang berevolusi ratusan hingga jutaan tahun lalu untuk beradaptasi. Digendong sambil berdiri membuat bayi merasa lebih aman. Sebab, artinya penggendong akan siap berlari jika ada bahaya atau predator yang mendekat. Bayi menjadi lebih tenang agar tidak mengganggu proses survival ini.
Ilustrasi bayi menangis karena diare dan muntah (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi menangis karena diare dan muntah (Foto: Thinkstock)
“Bayi berusia di bawah 6 bulan yang digendong ibunya sambil berjalan akan segera berhenti menangis dan detak jantungnya menurun. Respons ini bisa meningkatkan kemungkinan kelangsungan hidup bayi dalam kasus pelarian diri darurat oleh ibu dan bayi,” tulis peneliti dalam jurnal Current Biology yang dipublikasi pada 2013.
ADVERTISEMENT
Penelitian itu menggunakan subjek 12 sampel bayi sehat. Ibu bayi-bayi tersebut diminta membaringkan bayinya di tempat tidur, menggendongnya sambil duduk, dan menggendongnya sambil berjalan selama 30 detik dalam ruangan.
Hasilnya tidak mengejutkan. Bayi menjadi paling tenang saat digendong sambil berjalan-jalan. Penelitian itu juga menunjukkan bahwa detak jantung bayi lebih relaks tiap orang tuanya berdiri.
Anak bayi yang digendong ibunya (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak bayi yang digendong ibunya (Foto: Thinkstock)
Namun, respons survival ini tak hanya terjadi pada manusia. Fenomena ini juga terjadi pada tikus, di mana bayi tikus jadi lebih tenang saat diangkat induknya dengan mulut. Sama halnya dengan manusia, insting tikus akan memintanya untuk segera tenang dan relaks agar selamat dari bahaya.
Nah Moms, menggendong bayi memang bisa membuatnya lebih tenang dan terikat secara emosional dengan Anda. Namun sebaiknya kurangi frekuensi menggendong si kecil seiring bertambahnya usia. Terlalu sering digendong, dapat menghambat tumbuh kembang bayi dan membuatnya malas bergerak, mudah rewel, dan pasif.
ADVERTISEMENT