Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Alasan Bayi Merangkak Sebaiknya Telanjang Kaki
13 Oktober 2018 16:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Pasti senang rasanya melihat si kecil sudah sampai pada tahap bayi merangkak . Rasa senang, mungkin membuat Anda ingin memberi berbagai stimulis atau membeli benda-benda yang kiranya dapat membantu bayi merangkak lebih mantap. Mainan atau matras, misalnya.
ADVERTISEMENT
Semua, boleh-boleh saja, Moms. Tapi pikir dua kali bila Anda hendak memberi bayi kaus kaki atau sepatu ya. Karena bayi merangkak lebih baik dibiarkan bertelanjang kaki. Terutama saat ia merangkak di lantai rumah, rumput, atau pantai.
Apa alasannya? Dilansir Baby Sparks, bayi lahir dengan tulang-tulang yang masih rawan. Seiring pertumbuhannya, tulang-tulang itu mengeras, sendi dan ligamen juga berkembang. Sepatu yang kaku, sempit, ketat dapat mengganggu perkembangan kaki bayi.
Kaki manusia memang punya struktur yang kompleks. Tiap kaki dibentuk dari 26 tulang, 33 sendiri, dan lebih dari 100 otot, ligamen, dan tendon. Menariknya, ada 200 ribu syaraf yang berakhir pada tiap telapak kaki! Artinya saat bayi merangkak, tak hanya taktikal sensorik tangannya yang terlatih.
ADVERTISEMENT
Nah, jika Anda membiarkan bayi merangkak telanjang kaki, ia perlahan akan belajar tentang tekstur benda di sekitarnya, lebih peka terhadap suhu, dan terstimulus untuk menendang. Merangkak tanpa kaus kaki atau sepatu juga akan terasa lebih bebas bagi bayi. Kakinya jadi tidak licin saat merangkak di lantai atau terasa gerah.
Lantas bagaimana bila Anda sudah terlanjur membelikan beberapa pasang kaus kaki dan sepatu yang lucu untuk bayi? Pakaikan saat Anda mengajaknya pergi, ke acara keluarga, atau saat cuaca sedang dingin saja.