Alasan Bayi Suka Pura-pura Menangis

27 Oktober 2021 11:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kenapa Bayi Suka Pura-pura Menangis? Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Kenapa Bayi Suka Pura-pura Menangis? Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bayi berkomunikasi dengan cara menangis. Bayi biasanya akan menangis karena merasa lapar, haus, sakit, lelah ataupun mengantuk. Tapi ada kalanya, bayi hanya pura-pura menangis atau menangis tanpa alasan yang jelas. Ya Moms, ini bagian dari tumbuh kembang bayi.
ADVERTISEMENT
Menurut Mom Junction, bayi biasanya mempelajari beberapa keterampilan komunikasi baru antara usia enam dan 12 bulan. Di usia ini lah bayi juga akan menunjukkan kemampuannya untuk berpura-pura menangis.
Tidak hanya sampai di situ, bayi juga punya beberapa alasan melakukannya, lho! Apa saja?
3 Alasan Bayi suka Pura-pura Menangis. Foto: Shutterstock

1. Bayi Mencari Perhatian

Alasan paling umum di balik tangisan palsu bayi adalah untuk menarik perhatian orang-orang di sekitarnya, baik itu orang tuanya sendiri, kakak, ataupun pengasuhnya. Bayi mungkin sangat menyukai momen kebersamaan dengan orang-orang terdekatnya, sehingga ia menangis untuk menarik perhatian dan mengundang kehadiran mereka di dekatnya.
Bila benar seperti itu, si kecil akan langsung kembali ceria ketika Anda mendatanginya, Moms. Selain itu, bayi yang kerap memperlihatkan tangisan pura-puranya juga dinilai memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam jangka panjang. Jadi, orang tua tidak perlu khawatir tentang kebiasaan yang satu ini pada buah hatinya.
ADVERTISEMENT

2. Bereksperimen dengan Sebab-Akibat

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), pura-pura menangis merupakan bagian dari tonggak perkembangan penting pada bayi sejak usia empat bulan. Ini dikarenakan bayi bisa belajar bereksperimen dengan sebab akibat sejak usia dini.
Salah satu efek pertama yang diamati bayi adalah reaksi orang tua terhadap tangisannya. Memasuki usia empat bulan bayi dinilai memiliki jenis tangisan yang berbeda untuk mengkomunikasikan emosi tertentu, seperti lapar atau sakit.
Nah, seiring bertambahnya usia, si kecil cenderung menggunakan keterampilan menangisnya untuk bereksperimen.
Ilustrasi bayi pura-pura menangis. Foto: Shutterstock

3. Menunjukkan Rasa Tidak Suka

Tangisan pura-pura yang dilakukan bayi juga dapat digunakan untuk mengomunikasikan rasa tidak suka terhadap suatu situasi atau peristiwa. Misalnya, bayi berpura-pura menangis untuk menyampaikan ketidaksenangannya ketika sesi bermain berakhir atau saat ibu berhenti membacakan buku cerita untuknya.
ADVERTISEMENT
Ini biasanya terlihat jelas karena bayi akan mulai menangis saat aktivitas menariknya terhenti tiba-tiba dan kembali ceria saat ibu memulai kembali aktivitasnya.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis
---
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com. Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.