Alasan dan Cara Atasi Balita yang Suka Membantah

23 November 2018 16:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ketegangan hubungan antara anak dan orang tua
 (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ketegangan hubungan antara anak dan orang tua (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Mengasuh balita tentu membutuhkan perlakuan berbeda dengan merawat seorang bayi. Jika saat ia bayi Anda kerepotan menggendongnya seharian, kini Anda kerepotan mengikuti balita yang lincah berlari kesana kemari.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan masalah perilaku. Bayi hanya bisa menangis saat ia ingin sesuatu. Sementara balita sudah mampu menunjukkan berbagai ekspresi, mulai dari tantrum di tempat umum, sudah mulai bisa berbohong, hingga membantah nasihat Anda.
Misalnya saat memintanya untuk mandi, ia menolak. Anda memintanya untuk membereskan mainan, ia juga tak menghiraukan.
Ilustrasi anak balita (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak balita (Foto: Shutterstock)
Kenapa balita mulai menunjukkan perilaku ini?
Sesekali membantah bukan berarti anak Anda nakal kok, Moms. Perilaku ini sebenarnya ia pelajari dari Anda. Dilansir Very Well Family, anak-anak mulai membantah ketika ia sudah mengerti konsekuensi dari kata “tidak” yang mungkin sering didengar dari orang tuanya.
Balita membantah karena berbagai alasan. Bisa jadi ia hanya berusaha membalas Anda, mencari tahu respon atas tindakannya atau ingin mengatur pilihannya sendiri. Alasan lain, mungkin ia hanya sedang lelah sehingga mudah kesal.
Cara Membuat Anak Bicara jujur (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Cara Membuat Anak Bicara jujur (Foto: Thinkstock)
Meskipun sikap itu manusiawi, perilaku membantah balita tak sebaiknya dibiarkan atau malah diladeni sama kerasnya oleh Anda karena akan menjadi-jadi. Sebagai orang tua, tugas Anda adalah mengajarkan anak untuk menyatakan pendapat mereka dengan lebih sopan dan tenang.
ADVERTISEMENT
Yang jelas, Anda tak boleh terbawa emosi dan berbicara dengan nada tinggi. Sebab si kecil hanya akan mencontoh sikap Anda tersebut dalam menghadapi konflik. Sebaliknya jika Anda tenang, si kecil juga akan lebih tenang.
Sebisa mungkin hindari adu mulut dengan balita. Jawablah perkataan anak Anda hanya ketika dia sudah tenang. Mungkin ini sulit, namun kesabaran Anda adalah kunci.
Ilustrasi ibu dan anak.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock)
Ketika balita Anda sudah tenang, tanyakan apa yang ia inginkan dan tunjukkan bahwa Anda benar-benar mendengarkan pendapatnya. Cara ini akan memberi pesan bahwa negosiasi hanya bisa dilakukan dengan kepala dingin.
Jika Anda merasa sikap membantahnya bukan sesuatu yang ia pelajari dari rumah, cari tahu darimana ia mendapatkannya. Mungkin dari serial TV ia tonton, teman-teman di PAUD, atau tetangga. Jelaskan pada si kecil bahwa sikap itu tak seharusnya dicontoh.
ADVERTISEMENT