Anak Alergi Ikan, Moms? Ini Tips Agar Kebutuhan Proteinnya Tercukupi

28 Januari 2023 9:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi makan ikan tuna. Foto: Love_Sequence/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi makan ikan tuna. Foto: Love_Sequence/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Memastikan anak tumbuh dengan sehat memang menjadi tanggung jawab orang tua. Cara yang bisa dilakukan adalah memberikan makanan yang bergizi seimbang. Salah satunya mengandung protein hewani.
ADVERTISEMENT
Ikan merupakan salah satu sumber protein yang baik diberikan untuk anak-anak. Sebab nutrisi seperti lemak baik, vitamin, dan mineral yang terkandung di dalamnya begitu melimpah. Itulah kenapa ikan disebut-sebut menjadi makanan sumber protein terbaik untuk tubuh.
Menurut National Institute of Health, vitamin D yang terkandung dalam ikan bisa meregulasi darah dan merawat kesehatan tulang, lho. Begitu juga dengan protein dan kalsium pada ikan bisa menambah massa otot, membantu proses penyembuhan luka, serta menguatkan tulang, gigi, dan saraf otot.
Ikan Sarden Foto: Shutter Stock
Yang tak kalah penting, rajin membiasakan makan ikan dan protein hewani lainnya sejak usia remaja, rupanya juga bisa mencegah keturunan berikutnya mengalami stunting, Moms. Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.GK, menjelaskan, stunting tidak terjadi hanya dalam waktu 1-2 hari saja. Bahkan kondisi ini bisa mulai terbentuk sejak ibu masih usia remaja.
ADVERTISEMENT
“Proses ini (stunting) tidak hanya terjadi sehari dua hari, prosesnya jauh banget sebelum anak itu lahir, kalau saya bisa gambarkan, jauh sebelum saat ibu itu hamil, saat usia remaja,” kata dr. Diana dalam konferensi pers ‘Kebaikan Isi Piringku’, Jumat (28/1).
Itulah sebabnya, kebutuhan nutrisi, protein, atau zat besi remaja perempuan perlu diperhatikan. Sebab, makanan yang dikonsumsi sehari-hari dapat menentukan kualitas sumber daya manusia yang di masa depan. Salah satunya memberikan protein hewani.
Namun, jika anak alergi dengan protein hewani, ikan misalnya, bagaimana cara mencukupi kebutuhan protein hewaninya?

Tips Penuhi Kebutuhan Protein Hewani Jika Anak Alergi Ikan

dr. Diana F. Suganda, M. Kes, Sp. GK Foto: Adisty Putri Utami/kumparan
Dr. Diana menjelaskan, sebelumnya orang tua perlu tahu dulu apakah si kecil memang alergi atau hanya intoleransi saja dengan melakukan tes alergi. Selain cek alergi, orang tua bisa coba memberikan berbagai jenis ikan lagi di usia remaja. Perhatikan juga kualitas ikan yang diberikan, jangan sampai sudah busuk atau tidak segar lagi.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya kita harus tahu dulu dia beneran alergi selamanya atau intoleransi saja. Cobain saja lagi, di umur dia yang lebih besar kasih lagi, paparkan dikit dengan jenis ikan, bisa jadi waktu dia makan ikannya enggak segar, itu bisa,” terang dr. Diana saat ditemui kumparanMOM.
Ilustrasi anak balita makan telur Foto: Shutter Stock
Jika memang si kecil alergi ikan, orang tua bisa menggantinya dengan protein hewani lainnya, seperti telur, daging, susu, atau unggas yang bisa dikombinasi. Bila hanya bisa makan salah satunya saja, jangan lupa perhatikan kebutuhan protein harian anak ya, Moms.
“Yaudah tinggal kita hitung, misalnya anak kebutuhan protein per harinya 30 gram, berarti kalau bisa telur aja, satu telur itu 6 gram per butir, berarti konsumsi 5 butir telur. Meski enggak ada maksimalnya, tapi sesuai kebutuhan masing-masing. Tapi memang paling ideal ya kita kombinasi dong dengan protein lain,”
ADVERTISEMENT

Bagaimana Jika Anak Menerapkan Pola Makan Vegetarian?

Ilustrasi anak minum susu. Foto: Shutterstock
Lebih lanjut, dr. Diana menerangkan bahwa remaja yang melakukan diet vegan biasanya mengalami malnutrisi. Sebab, ada beberapa nutrisi yang terkandung di dalam protein hewani tidak bisa digantikan oleh apa pun. Salah satunya adalah vitamin B12.
“Kalau maksudnya vegan murni, yang tanpa hewani sama sekali, biasanya orang-orang pelaku diet vegan murni itu pasti ada menderita malnutrisi, pasti ada yang kurang terutama B12 enggak bisa diganti dengan apa pun, adanya cuma di sumber hewani,” jelas dr. Diana.
Dampaknya seperti apa? Tentunya pembentukan sel darah merah di dalam tubuh tidak bekerja dengan baik sehingga menimbulkan anemia dan masalah di bagian tubuh lainnya. Oleh karena itu, anak dengan diet vegan murni perlu mengkonsumsi suplemen tambahan untuk mencukupi kebutuhan proteinnya. Hanya saja, penyerapan protein hewani dan nabati–seperti susu almond, susu soya, atau susu kacang-kacangan lainnya yang sering digunakan sebagai suplemen tambahan–di dalam tubuh akan tetap berbeda.
ADVERTISEMENT