Anak Kembali Bersekolah, Ini 5 Hal yang Disiapkan Dinas Pendidikan Jakarta

20 Juli 2020 8:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Sekolah. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sekolah. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Moms, sudahkah anak Anda kembali bersekolah di Tahun Ajaran Baru ini? Namun meski sudah kembali bersekolah, bila keluarga Anda tinggal di wilayah DKI Jakarta, artinya si kecil tetap belum bisa bertatap muka dengan guru dan teman-temannya, ya. Sebab, Jakarta belum mencapai status zona hijau di tengah pandemi COVID-19 yang tengah melanda.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Nahdiana mengatakan Disdik telah bekerjasama dengan beberapa platform, komunitas pendidikan, dan praktisi pendidikan untuk menyiapkan beberapa hal agar anak siap belajar kembali. Persiapan ini disebut 5 Konten Utama Siap Belajar Jakarta. Mau tahu apa saja?
Ilustrasi ibu dan anak sedang belajar dari rumah atau sekolah dari rumah. Foto: Shutterstock

5 Konten Utama Siap Belajar Jakarta untuk Dukung Anak Kembali Bersekolah

1. Pelaksaan Pembelajaran Masa Transisi

Nadiana mengatakan pada masa transisi saat ini, Disdik telah melakukan persiapan seperti bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Diskes) DKI Jakarta untuk protokol kesehatan jika sekolah akan dibuka.
"Kita sudah mulai secara infrastruktur mempersiapkan segala hal seperti bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk protokol-protokol kesehatan di sekolah, guru-guru kami siapkan juga," kata Nahdiana dalam webinar yang diadakan BPSDM DKI Jakarta dengan tema "Back To School: Are We There Yet?", Rabu (15/7).
ADVERTISEMENT

2. Panduan MPLS dan MATSAMA bagi Peserta Didik Baru

Sekarang ini, sekolah sudah lebih beragam, mulai dari tingkat sosial ekonomi, akademis dan lain-lain. Nahdiana berharap dari masa pengenalan lingkungan sekolah yang dilakukan secara daring, anak-anak bisa merasakan sekolah lebih beragam.
"Tak hanya sekolah negeri, sekolah swasta pun memiliki kesetaraan dan keberagaman. Hal ini dikarenakan keterbatasan daya tampung sekolah negeri, kami harapkan adanya kolaborasi dengan sekolah swasta, sehingga kesetaraan pola mengajar dan pembelajaran lebih luas," ujarnya.
Ilustrasi belajar di rumah atau bersekolah dari rumah. Foto: ANTARA/M Agung Rajasa

3. Mengenalkan Kembali Peserta Didik Lama, Guru dan Orangtua

Tak hanya peserta didik baru, Nahdiana mengatakan perlu dilakukan juga panduan orientasi peserta didik lama untuk menyegarkan kembali bahwa sekolah bukan hanya mereka duduk di depan laptop saja, melainkan ada kegiatan lain yang bisa dilakukan.
ADVERTISEMENT
Selain peserta didik, komunikasi intens antara guru dan orang tua lebih diharapkan pada tahun ajaran 2020/2021. Ia berharap komunikasi tersebut melahirkan perencanaan dan informasi terkait proses pembelajaran di kelas daring dan luring.
"Kami mulai dari sekarang, sebab kami ingin intensitas komunikasi orang tua ke sekolah bukan sekadar karena ada masalah. Kami ingin komunikasi ini betul-betul intens, di mana nanti konsep kolaborasi bisa berjalan di dalam sekolah. Jadi kapan sekolah itu dibuka salah satu syaratnya adalah kesiapan orang tua, ketika orang tua tidak mengizinkan, sekolah ini belum bisa dibuka," paparnya.

4. Panduan Materi Blended Learning untuk Siswa, Guru, dan Orangtua

Dinas pendidikan DKI Jakarta, kata Nahdiana, telah melatih para guru untuk punya kesiapan mental selain intelektual. Sehingga pembelajaran daring akan lebih menyenangkan.
ADVERTISEMENT
"Dalam blended learning itu kami sudah menyampaikan kepada guru bahwa selain bertemu dengan orang tua secara intens, ada sesi secara rutin juga, di mana anak-anak diminta untuk menyampaikan apakah sesuai pembelajaran tersebut dengan mereka," kata Nahdiana.

5. Asesmen Kesiapan Satuan Pendidikan Guru dan Siswa

Yang kelima, Disdik telah menyiapkan asesmen di mana item-item tersebut akan dilakukan ketika sekolah telah dibuka. Misalnya melakukan gerakan kembali ke sekolah, seperti mengantar anak ke sekolah, kegiatan sekolah itu sendiri, dan penerapan protokol kesehatan di sekolah.
"Ini memang bukan sesuatu hal yang mudah untuk dilakukan dengan kondisi seperti sekarang ini. Dalam asesmen ini kami tidak hanya bekerja sama dinas pendidikan, tapi dengan dinaskominfotik, untuk bisa mengakses modul belajar di aplikasi atau website di siap belajar Jakarta," tutupnya.
ADVERTISEMENT