Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Anak Malas Sekolah Usai Libur Panjang? Bisa Jadi Mengalami Sindrom Pasca-Liburan
7 Januari 2025 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Bagi sebagian anak, mulai sekolah lagi setelah libur panjang adalah hal yang menyenangkan dan membuat mereka bersemangat. Tapi sebagian anak lainnya justru merasakan sebaliknya dan tidak tertarik untuk sekolah.
ADVERTISEMENT
Apakah anak Anda mengalaminya juga, Moms? Jika ya, mungkin si kecil mengalami post-holiday syndrome atau sindrom pasca-liburan.
Ya Moms, tidak mudah bagi anak-anak untuk langsung beradaptasi dari kebiasaan liburan ke rutinitas sekolah. Hari-hari libur akhir tahun yang biasanya diisi dengan liburan atau bersantai bersama keluarga, sudah usai. Kini anak-anak harus kembali bangun pagi, sekolah, belajar, les, dan sederet aktivitas rutin lainnya.
Mengutip You Are Mom, anak-anak sangat rentan terhadap perubahan. Oleh karena itu sangat wajar jika mereka mengalami sindrom pasca-liburan.
Untuk mengatasi hal tersebut, penting bagi orang tua untuk memotivasi anak-anak agar kembali semangat sekolah. Namun jika Anda sudah melakukan berbagai cara dan si kecil tetap tak berminat sekolah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog ya, Moms.
ADVERTISEMENT
Nah berikut beberapa tips yang bisa dilakukan agar anak kembali semangat sekolah usai libur panjang sekolah:
1. Sesuaikan Lagi Jadwal Harian
Salah satu kebiasaan orang tua saat anak libur adalah membebaskan jadwal tidur anak, sehingga sering kali mereka tidur larut. Nah setelah mulai masuk sekolah, pastikan anak kembali mengikuti jadwal tidur sebelumnya.
Pastikan juga seluruh anggota keluarga yang lain tidur tepat waktu sehingga tidak mengganggu anak. Jangan lupa minta anak-anak menyiapkan kebutuhan sekolah mereka pada malam hari sebelum tidur.
Dengan tidur tepat waktu, anak-anak tidak bangun kesiangan dan punya waktu untuk sarapan bergizi. Melalui pagi yang 'minim drama' akan membuat si kecil lebih siap sekolah dan bisa lebih optimal menangkap pelajaran dari guru.
ADVERTISEMENT
2. Persiapkan Bersama
Bicarakan pada anak tentang target mereka di sekolah, atau hal-hal lain yang membuat mereka termotivasi untuk sekolah.
Selain itu, Anda juga bisa mengajak anak membeli perlengkapan sekolah baru. Mulai dari buku, pensil, tas, sepatu, dan lain-lain sesuai kebutuhannya.
3. Tanamkan Pola Pikir Positif
Meski terdengar klise, namun penting untuk selalu menanamkan pola pikir positif pada anak, Moms. Ingatkan mereka untuk tersenyum karena akan kembali ke sekolah, bertemu banyak teman, dan melakukan berbagai kegiatan menyenangkan di sekolah.
4. Jadi Contoh Bagi Anak
Anak adalah peniru yang sangat ulung. Oleh karena itu, penting bagi Anda dan suami untuk disiplin dan semangat kembali bekerja. Dengan demikian anak juga akan mencontoh perilaku kedua orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Namun jika orang tuanya malas, kerap mengeluh, dan tidak disiplin, bukan tak mungkin anak akan mengikutinya, Moms. Meskipun Anda meminta si kecil untuk rajin sekolah, namun jika tidak ada contoh yang baik, sangat mungkin mereka tidak mematuhinya.
Gejala Anak Mengalami Sindrom Pasca-Liburan
Sindrom pasca-liburan mungkin tidak selalu disadari orang tua. Sehingga orang tua perlu lebih jeli memperhatikan perilaku anak. Misalnya, jika anak lebih sering bertengkar, mudah marah, atau sering terlihat murung.
Ajak anak bercerita apa yang ia rasakan, apa yang dikeluhkan, dan apa yang diharapkan. Penting juga untuk memastikan anak tetap berhubungan dengan saudara-saudaranya yang ditemui selama libur agar kembali bersemangat.
Sindrom Pasca-Liburan pada Anak
Kurangnya motivasi untuk sekolah dapat disebabkan oleh banyak faktor yang berkaitan dengan lingkungan dan kepribadian anak. Seperti sulit bangun pagi hari, atau aktivitas di sekolah yang melelahkan dan membosankan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana pun, orang tua perlu bersabar karena fase tersebut mungkin tidak mudah bagi anak. Singkatnya, sindrom pasca-liburan bisa memengaruhi banyak siswa. Sehingga orang tua perlu tahu kapan kondisi normal dan kapan perlu berkonsultasi pada ahli.
Live Update
PSSI resmi mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia, Rabu (8/1). Pelatih asal Belanda ini akan menjalani kontrak selama dua tahun, mulai 2025 hingga 2027, dengan opsi perpanjangan kontrak. Kluivert hadir menggantikan STY.
Updated 8 Januari 2025, 18:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini