Anak Meninggal karena Jatuh Usai Bermain di JPO, Ini Imbauan untuk Orang Tua

5 Juni 2024 11:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang anak berusia 8 tahun meninggal usai jatuh dari Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Kampung Jaha, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. JPO tersebut melintasi Jalan Tol JORR E KM 43.
ADVERTISEMENT
Setelah korban jatuh, mobil-mobil berhenti lantaran anak tersebut terkapar di tengah jalan. Korban diduga jatuh setelah lelah bermain di sekitar JPO.
"Anak-anak biasanya main di situ, di jembatan, aman sebenarnya kalau tidak ada masalah pagar (kawat), tapi pagar itu bolong, kayaknya sengaja dirusak itu," ujar Ketua RT 08, Adit.
Awalnya anak itu berniat bersandar di pagar JPO. Namun ternyata pagar itu berlubang sekitar 60 x 60 (cm).

Tanggapan SafeKids Indonesia atas Insiden Anak Jatuh dari JPO

Wahyu S, Minarto saat Diskusi dan Peluncuran Buku 'Ibu, Ada Tamu!' di kantor kumparan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Inisiator SafeKids Indonesia, Wahyu Minarto atau yang akrab disapa Paman Billie, menilai peristiwa itu bisa terjadi salah satunya karena buruknya kualitas JPO.
Meski begitu, orang tua juga perlu memperhatikan beberapa hal sebelum mengizinkan anak bermain di luar rumah. Pastikan Anda mengetahui aktivitas anak, lokasi bermain, dan bersama siapa saja si kecil bermain.
ADVERTISEMENT
‘’Ini berarti anak tidak punya tempat bermain yang layak, sehingga menggunakan tempat yang bukan tempat aktivitas anak, " kata Paman Billie kepada kumparanMOM, Selasa (4/6).
Kemudian yang tak kalah penting yakni, Anda juga dapat menimbang risiko sebelum mengizinkan anak bermain. Dalam kasus ini, bermain di sekitaran JPO bisa berisiko terjatuh dari ketinggian.
Jadi, Anda disarankan untuk mengetahui setiap sisi lokasi bermain anak. Jangan sampai anak beraktivitas di tempat yang berisiko.
"Ada baiknya tempat tersebut dikunjungi oleh orang tua dahulu. Survei langsung," pungkasnya.