news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Anak Minta Buka Puasa di Jam Kritis Dekat Magrib, Harus Bagaimana?

9 Maret 2025 11:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak Minta Buka Puasa di Jam Kritis Dekat Magrib, Harus Bagaimana? Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Anak Minta Buka Puasa di Jam Kritis Dekat Magrib, Harus Bagaimana? Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi orang tua saat mengajarkan anak puasa di bulan Ramadan. Salah satunya adalah bagaimana caranya memastikan anak bisa menahan lapar dan hausnya.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, kemampuan anak-anak untuk menahan lapar dan haus tentu saja tak sebaik orang dewasa. Sehingga tak jarang, mereka akan mengeluh lapar serta haus. Bahkan terkadang, orang tua mungkin juga bingung mengambil keputusan saat anak merengek lapar dan haus, padahal sebentar lagi datang waktu Magrib.
"Jam-jam Menjelang magrib memang jam-jam kritis bagi anak yang baru mulai belajar puasa," ujar Psikolog Pendidikan Rumah Dandelion, Orissa Anggita Rinjani, kepada kumparan, Rabu 5/3.
Lantas, apa yang harus dilakukan apabila mengalami hal ini?
Berikut, beberapa tips yang bisa dicoba kalau anak minta buka puasa menjelang waktu Magrib:

Cara Mengatasi Anak Rewel di 'Jam Kritis' saat Belajar Puasa

1. Ajak Anak Melakukan Aktivitas yang Menarik Minatnya
Ilustrasi anak bermain dengan ibu. Foto: Shutterstock
Orang tua bisa mengajak anak untuk melakukan aktivitas yang menarik minatnya, tetapi tidak terlalu menguras energi. Misalnya dengan bermain kartu, main tebak-tebakan, menggambar, dan sebagainya. Dengan begitu perhatian anak untuk berbuka puasa bisa teralihkan, Moms.
ADVERTISEMENT

2. Libatkan Anak saat Persiapan Berbuka Puasa

Anda juga dapat mencoba melibatkan anak untuk persiapan berbuka puasa. Aktivitas ini mungkin bisa membuatnya jadi lebih fokus, dan melupakan rasa laparnya.
‘’Misalnya, untuk berburu takjil atau menyiapkan piring-piring dan menuang air ke dalam gelas, dan sebagainya,’’ kata Orissa kepada kumparanMOM, Rabu (5/3).
Ilustrasi buka puasa bersama anak dan keluarga. Foto: Shutter Stock
3. Berikan Semangat atau Kata-kata Motivasi
Kata-kata positif dari orang tua juga bisa jadi penyemangat anak. Orang tua misalnya bisa mengatakan "Wah sudah 10 jam nih puasanya, tinggal 2 jam lagi, pasti bisa!" atau "Kita mulai hitung mundur yuk, berapa lama lagi sih sebelum azan". Anda juga dapat menggunakan visual timer yang bisa membantu dan memudahkan anak untuk menunggu.
4.Gunakan Teknik Bertahap
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, orang tua juga bisa mengajak anak untuk berkumur atau mencuci muka supaya lebih segar tanpa benar-benar berbuka puasa.
5. Tetap Tenang dan Fleksibel
Ilustrasi belajar masak bersama anak. Foto: Shutterstock
Yang terakhir dan paling penting, pastikan orang tua tetap tenang dan fleksibel karena sebenarnya anak juga belum wajib untuk puasa penuh hingga akhir balig. Sehingga untuk anak--terutama yang masih kecil, jika sudah benar-benar lemas atau tidak tahan, maka izinkan saja untuk berbuka lebih awal.
"Yang paling penting adalah anak mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dan melihat bahwa beribadah puasa itu sesuatu yang menyenangkan dan bisa dilakukan sebagai kegiatan keluarga bersama-sama. Jangan sampai dipaksakan, supaya mereka mau mencoba lagi di lain waktu," tutup Orissa.