Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, Anda mungkin akan merasa panik dan khawatir bila anak mengeluh sakit. Apalagi jika ia mengeluh sakit di dada seperti ditusuk atau kesulitan bernapas. Kira-kira, kenapa ya?
ADVERTISEMENT
Moms, sebagian besar nyeri dada yang dirasakan anak disebabkan oleh kelainan otot atau tulang yang bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, tetap saja hal ini tidak boleh disepelekan. Sebab, bisa saja nyeri dada yang dirasakan oleh si kecil diakibatkan oleh kelainan jantung seperti peradangan selaput jantung (perikarditis), penumpukan cairan di rongga jantung (efusi perikardial), peradangan otot jantung (miokarditis), kelainan otot jantung (kardiomiopati, penyakit jantung bawaan, kelainan katup jantung, atau hipertensi paru.
Menurut dr. Madeleine Ramdhani Jasin, Sp.A di laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), nyeri dada terkait kelainan jantung biasanya dipicu dari aktivitas fisik disertai keluhan jantung berdebar atau irama jantung tidak teratur.
Selain itu, anak juga mungkin merasakan nyeri seperti ditekan atau terdapat beban di atas dada dan mungkin menjalar atau diikuti gejala hampir pingsan. Jadi, apabila anak sering mengeluh nyeri dada, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter, Moms.
ADVERTISEMENT
Dokter juga mungkin akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui secara spesifik penyakit yang diderita si kecil. Pemeriksaan tambahan tersebut meliputi rekam listrik jantung atau elektrokardiografi (EKG), dan ultrasonografi jantung (ekokardiografi).
Lalu pada anak yang lebih besar, dokter biasanya akan memberikan serangkaian tes seperti tes latihan dengan treadmill atau sepeda statis untuk melihat gejala nyeri dan perubahan EKG.
Anda juga perlu memeriksakan lebih lanjut ke dokter bila anak mengeluhkan nyeri dada yang bersifat menetap atau disertai dengan gejala-gejala yang menunjukkan kelainan yang lebih serius. Misalnya gangguan pernapasan, anak mengeluh jantung berdebar, nyeri seperti ditekan, dan merasa pusing seperti ingin pingsan.