Anak Suka Mencubit, Bagaimana Menghadapinya?

9 Juli 2022 18:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak Suka Mencubit, Bagaimana Menghadapinya? Foto: Andrew Lam/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Anak Suka Mencubit, Bagaimana Menghadapinya? Foto: Andrew Lam/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Orang tua punya peran penting dalam membentuk perilaku anak. Meski begitu, beberapa orang tua mungkin saja bingung kenapa anak menunjukkan perilaku tertentu yang mungkin saja tidak diajari orang tuanya. Misalnya saja, suka mencubit.
ADVERTISEMENT
Dilansir Raising Children, ada beberapa alasan kenapa anak suka mencubit. Mulai dari sedang dalam kondisi bersemangat, marah, kesal atau merasa terluka. Terkadang mereka berperilaku seperti itu karena si kecil belum memiliki kata-kata dan kemampuan bahasa untuk mengungkapkan perasaan atau keinginannya. Ketika anak masih dalam tahap pra-verbal, maka mereka lebih sering menggunakan fisik.
Selain itu, dengan berperilaku mencubit, anak juga mungkin sedang berusaha mencari perhatian orang dewasa. Bisa jadi juga, si kecil suka mencubit karena dia pernah melihat anak lain yang melakukannya, atau justru sebaliknya.
Ilustrasi Anak Mencubit. Foto: cunaplus/Shutterstock
Lantas, apa yang bisa orang tua lakukan untuk menghadapi perilaku anak yang seperti itu?

Yang Perlu Dilakukan Orang Tua agar Anak Tidak Melanjutkan Kebiasaan Mencubit

Beberapa orang tua mungkin khawatir, anak yang memiliki kebiasaan mencubit orang lain atau bahkan dirinya sendiri dapat terus berlanjut hingga dewasa. Jadi, apa yang sebaiknya dilakukan orang tua?
Ilustrasi orang tua protektif pada anak. Foto: Shutter Stock
Menurut Ahli Patologi Wicara-Bahasa Jann Fujimoto dikutip dari Romper, alih-alih memarahinya, orang tua sebaiknya fokus untuk mengembangkan penggunaan bahasa yang tepat.
ADVERTISEMENT
"Pastikan untuk memberikan waktu dan perhatian yang positif, sehingga mereka tidak perlu bertingkah mencubit untuk mendapat perhatian," ujar Fujimoto.
Jika sudah mulai bisa menggunakan kata-kata, coba dorong anak untuk mulai mengungkapkan perasaannya dengan berbicara kepada orang tua. Ini memberikan kesempatan pada orang tua untuk melihat situasi dari sudut pandang anak, kenapa ia melakukan perilaku buruk tersebut.
"Ketika anak sudah mulai paham menggunakan kata-kata untuk berkomunikasi, maka perkuatlah dengan memberikan afirmasi positif, seperti 'terima kasih telah berusaha untuk bertanya dengan baik,' kepada anak," jelasnya.
Ya Moms, sebisa mungkin jangan langsung memarahi anak. Namun, ajaklah anak berdiskusi untuk belajar mengungkapkan perasaannya dengan benar.