Anak Suka Tidur di Lantai, Bahaya Enggak Sih?

19 Oktober 2020 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
anak tidur - PTR Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
anak tidur - PTR Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kerap menemui anak berbaring bahkan sampai tertidur di lantai? Tenang Moms, bukan anak Anda satu-satunya yang seperti itu. Dikutip Romper, Maureen Healy, terapis anak dan penulis The Emotionally Healthy Child mengatakan bahwa hal tersebut wajar terjadi bahkan bisa jadi sebuah perkembangan sensorik dan mental anak.
ADVERTISEMENT
"Hal tersebut mungkin membuat anak lebih nyaman dan tenang daripada tempat tidur mereka. Atau ada sesuatu tentang lantai yang membuat fisik anak merasa nyaman," ujarnya.
Selain itu, Katie Lear, seorang konselor kesehatan mental klinis di Amerika Serikat mengatakan, anak khususnya balita yang tidur di lantai mungkin mendambakan kebebasan dan kemungkinan mereka lebih suka memilih tempat untuk tidur sesuai keinginan mereka sendiri.
"Mungkin ini perilaku anak ketika mereka perlu menenangkan diri. Mereka merasa lebih tenang jika bisa menciptakan tempat yang aman untuk diri mereka sendiri," ujaar Lear.
Namun meski wajar, bukan berarti tidak perlu diwaspadai, lho! Karena ternyata ada beberapa bahaya yang dapat mengintai anak yang suka tidur di lantai.
Ilustrasi Balita Tidur di lantai Foto: Pixabay

Bahaya Bila Anak Sering Tidur di Lantai

Sesekali tidak masalah membiarkan anak tidur di lantai, namun pastikan lantai yang ditiduri anak dalam kondisi bersih, Moms. Jika tidak, ada bahaya atau risiko kesehatan yang dapat mengintai mereka. Seperti:
ADVERTISEMENT

1. Anak Pilek

Anak balita yang sering tidur di lantai kemungkinan akan mudah terkena flu. Sebab si kecil bisa menghirup virus atau bakteri yang ada di lantai.
Oleh sebab itu, bila ingin membiarkan si kecil tidur di lantai, sebaiknya lapisi lantai dengan alas tidur atau kasur yang tipis. Sehingga anak juga tidak langsung menghirup debu atau kotoran yang ada di lantai, serta tidak langsung menangkap dingin dari lantai sehingga mereka merasa hangat.

2. Timbul Reaksi Alergi

Jika di rumah Anda memelihara hewan seperti kucing atau anjing, kemungkinan bulu-bulu mereka bisa masuk ke dalam hidung anak dan dihirupnya. Tak hanya itu, serpihan kulit mati, air liur dan urin kering bisa menyebabkan reaksi alergi anak terhadap hewan peliharaan tambah parah, Moms. Jadi jauhkan hewan peliharaan dari ruangan tempat bayi Anda tidur dan jangan biarkan mereka berbagi tempat tidur dengan si kecil.
ADVERTISEMENT

3. Memicu Asma

Anda juga harus memastikan balita Anda tidak terkena kuman dari lantai yang kotor. Bila si kecil alergi tungau debu, hal tersebut bisa memperburuk kondisi asmanya. Selain itu, serangga kutu kasur juga bisa menyebabkan gigitan yang membuat kulit si kecil ruam.
anak tidur Foto: Shutterstock

Kiat Aman Ketika Anak Tidur di Lantai

Lear mengatakan, selama seorang anak berada di ruang yang aman dan jauh dari jangkauan hewan peliharaan, mereka akan baik-baik saja. Dia menambahkan, agar lebih aman, Anda bisa meletakkan kasur tipis atau tikar di lantai.
Selain itu pastikan tidak ada perabotan rumah yang membatasi ruang gerak anak saat tidur, lalu alasi lantai untuk tempat anak tidur dengan kasur tipis, jadi tubuh anak tidak bersentuhan langsung dengan lantai. Selain itu, ingatkan si kecil untuk tidur dalam posisi berbaring telentang.
ADVERTISEMENT
Meski begitu Anda tidak perlu khawatir, anak balita Anda akan terus-menerus tidur di lantai. Sebab ini hanyalah fase perkembangan si kecil saja, Moms.
"Mungkin ini hanyalah fase perkembangan anak dan mereka akan kembali ke tempat tidurnya lagi ketika mereka sudah siap. Selain itu, mungkin saja mereka memang kurang nyaman dengan tempat tidurnya tersebut dan Anda bisa berdiskusi dengan si kecil untuk mendapatkan solusinya," tutup Healy.